Part sebelumnya,
Naia sang Revealer dan Pembawa Kematian masih berambisi untuk meruntuhkan Kerajaan Arymania. Naia sadar, meskipun dia memiliki kemampuan untuk menyerap kemampuan serta ingatan orang lain dan menirunya dengan sangat sempurna; Dia sangat tidak ahli dan canggung dalam memimpin pasukan undead miliknya walaupun dia tahu persis cara memimpin pasukan dan taktik perang.
Dia membangkitkan kembali Emeric; seorang perwira kerajaan Loria yang penuh dengan dendam sebagai panglima perang pasukannya. Atas saran dari Emeric, Naia mengubah tempat tinggalnya menjadi markas pribadi untuk pasukannya membuat senjata.
Sebelum seluruh pasukannya bisa benar-benar dilengkapi dengan perlengkapan perang baru, Naia mendengar kabar jika pasukan kerajaan Arymania mulai bergerak menyerang kota Mirigan. Bertekad untuk melindungi Rena, Naia mendahului prajuritnya untuk membasmi pasukan Arymania.
Naia sang Revealer dan Pembawa Kematian masih berambisi untuk meruntuhkan Kerajaan Arymania. Naia sadar, meskipun dia memiliki kemampuan untuk menyerap kemampuan serta ingatan orang lain dan menirunya dengan sangat sempurna; Dia sangat tidak ahli dan canggung dalam memimpin pasukan undead miliknya walaupun dia tahu persis cara memimpin pasukan dan taktik perang.
Dia membangkitkan kembali Emeric; seorang perwira kerajaan Loria yang penuh dengan dendam sebagai panglima perang pasukannya. Atas saran dari Emeric, Naia mengubah tempat tinggalnya menjadi markas pribadi untuk pasukannya membuat senjata.
Sebelum seluruh pasukannya bisa benar-benar dilengkapi dengan perlengkapan perang baru, Naia mendengar kabar jika pasukan kerajaan Arymania mulai bergerak menyerang kota Mirigan. Bertekad untuk melindungi Rena, Naia mendahului prajuritnya untuk membasmi pasukan Arymania.