Entar, gue sendiri bingung
kenapa gue post gambar ini
Halo Sobat Readers!
Setelah sekian lama gak
upload cerita lain selain Zano & Kawanan, akhirnya gue memutuskan untuk
menulis cerita lain.
Kali ini gue menulis sebuah fanfict
JKT48 atas hasutan dan permintaan dari teman (Adit).
Jadi terimakasih untuk yang sudah menghasut gue untuk menulis. Kalian luar
biasa!
Gue harus ngingetin, fanfict ini
diangkat dari kisah yang tidak nyata dan hanya sekedar untuk hiburan semata.
Memang ada beberapa hal yang bisa dianggap diangkat dari kenyataan tapi tetap,
cerita ini hanyalah sebuah fiksi belaka untuk hiburan. Sebelum ada yang tanya
kenapa fanfict ini berjudul "Aku VS Kost", jawabannya simple; gue gak
tau mau beri nama judul apaan...
Ringkasannya?
Di sebuah kost yang dihuni oleh
makhluk astral damai, hiduplah seorang pria yang akrab dipanggil Adit.
Karena seisi kost adalah laki-laki, maka tidak heran sisi kost menjadi gempar
ketika seorang perempuan bernama Viny datang.
Oke, tanpa berlama-lama, ini dia.
Happy reading lah... Semoga saja kalian terhibur.
*************
Aku
VS Kost : Pertarungan Melawan Seisi Kost
Part-1
Viny
Namaku
Dahulu kala, ada sebuah ras
alien yang tinggal di bawah permukaan Bumi semenjak awal Bumi tercipta sampai
sekarang. Mereka hanya menunggu hingga waktu yang tepat untuk mereka muncul ke
permukaan dan merebut sumber daya yang ada.
Sekelompok orang secara tidak
sengaja telah membuka jalan untuk alien ini pergi ke permukaan. Demi
keselamatan umat manusia, mereka harus bertarung mati-matian untuk menutup
kembali jalan yang tak sengaja mereka buka.
Tentu saja, kita tidak akan membahas
kelanjutannya karena itu adalah naskah untuk cerita lain.
Kisah yang akan kita bahas
dimulai di sebuah kost yang (sangat) berisik dan berantakan seperti kapal
pecah. Seorang laki-laki yang akrab dipanggil Adit sedang duduk di depan
mejanya dengan laptop yang sedang terbuka dan hidup.
Kalau digambarkan secara kasar,
kira-kira beginilah penampakan kost tersebut
Seluruh pandangan dan hatinya
tertuju pada laptop miliknya itu. Dia sedang melihat-lihat apakah ada pekerjaan
baru yang bisa ia dapatkan sebagai translator dokumen. Namun sepertinya hari
ini belum ada dokumen dari perusahaan-perusahaan untuk ditranslate olehnya.
"Dit, bro..."
Adit menoleh ke belakang. Tampak
seorang laki-laki yang dari ujung kepala hingga ujung rambutnya berantakan. Di
tangan kanannya ada luka jahitan bekas sabetan benda tajam. Armas Samowo
namanya. Teman kost Adit yang satu ini punya masa lalu yang suram karena pernah
ikut-ikutan perang waktu dia masih kecil. Luka jahitan di tangan kanannya
adalah kenang-kenangan dan bukti bahwa dia benar-benar pernah ikut perang dulu.
Itu juga menjadi bukti bahwa dia pernah membunuh 1 atau 2 orang pada saat itu.
Percayalah, meskipun tampangnya
tidak meyakinkan. Armas adalah orang yang lumayan pintar tetapi luar biasa
destruktif. Dia memiliki pekerjaan yang sama dengan Adit, yaitu menerjemahkan
dokumen perusahaan. Jangan sepelekan mereka lho, mereka dibayar lumayan tinggi!
60 dollar amerika untuk setiap dokumen!
"Gak ada kerjaan baru
kan? Pinjem laptopnya dong" ucap Armas
"Lah? Apa yang terjadi
sama laptopmu?" tanya Adit
"Lagi di servis...
Kemaren gak sengaja nyebur ke kali"
"Oh, oke. Nih, tapi
jangan buka yang macem-macem"
"Tau... Gua gak seperti
anak-anak yang lain. Cuma mau liat apa temen jauh gua udah kirim e-mail yang
gua minta apa belum"
Adit membiarkan Armas duduk dan
mulai mengotak-atik laptop miliknya. Baru beberapa menit, tiba-tiba hidung
Armas jadi kembang kempis. Dia kemudian mengendus-ngendus udara sekitarnya.
Sepertinya naluri alaminya mau muncul.
"Kenapa ngendus-ngendus?
Kost ini gak perlu helder" ledek Adit
"Ada aroma orang tawuran
gak jauh dari sini" balas Armas. "OOOOH! Ada yang tawuran di situ
toh! Tim! Ada yang tawuran! Ayo kita gabung!"
Tiba-tiba saja teman Armas keluar
dari dalam kamarnya dan langsung masuk ke dalam kamar kostnya Adit seperti
seorang tentara yang sedang di medan perang.
Badannya sangat kekar dan tinggi
seperti atlet binaraga. Tampangnya benar-benar heavy metal tetapi hatinya heavy
rotation. Laki-laki ini bernama Tim Renata. Entah kenapa dia diberi nama itu
tapi yang jelas, dia sedikit cacat mental. Hal ini terlihat dari kebiasaanya
mengakhiri suatu kalimat dengan tambahan kalimat "....itu LAKI!!!".
Tidak terlalu jauh dengan Armas, Tim juga destruktif (tapi dengan caranya
sendiri).
"Yes! Tawuran itu
LAKI!!!" teriak Tim dengan penuh semangat
"Woi, lain kali ketuk
pintu dulu kek" komplain Adit
Armas berlari keluar. Tujuannya?
Untuk mengikuti tawuran. Tidak lama kemudian Tim mengikuti Armas. Adit hanya
diam melihat kedua teman kostnya yang aneh itu. Adit melihat-lihat kamarnya
yang lebih rapi dibandingkan teman-teman kostnya.
"Ah iya... Laptopku
kebawa sama si Armas" ucap Adit sambil memukul jidatnya sendiri
Mau tidak mau, demi laptop
kesayangannya, Adit menyusul Armas dan Tim yang sudah duluan pergi. Bagaimana
caranya Adit bisa melacak mereka berdua? Gampang, mereka berdua sangat
destruktif dan selalu meninggalkan jejak.
Beberapa menit Adit mengikuti
jejak-jejak yang ditinggalkan kedua teman kost anehnya itu, dia sampai di depan
sebuah gang kecil. Ada banyak preman tergeletak babak belur di tanah.
Hanya 2 orang yang nekat berbuat seperti ini; Armas dan Tim.
Adit tidak mau disangka yang
tidak-tidak, jadi dia menunggu di seberang jalan. Tetapi hati kecilnya berkata
sebaliknya. Setelah mendengar hasutan dari hati kecilnya, Adit berlari masuk ke
dalam gang kecil. Di dalam, siatuasi benar-benar kacau.
Banyak sekali preman-preman yang
dihajar secara brutal oleh Tim dan Armas. Armas menendang, satu preman jatuh.
Tim memukul, preman jatuh. Sesaat mereka berdua terlihat seperti tidak bisa
dikalahkan.
Di tengah-tengah keributan, Adit
mendengar ada orang yang mengetuk penutup tempat sampah di belakangnya yang
terutup oleh sebuah besi. Adit menyingkirkan besi yang menutup tempat sampah
itu. Kemudian seorang perempuan mengeluarkan kepalanya dari dalam tempat sampah
itu. Dia kelihatan lega.
"Huff, makasih. Kirain
tadi aku bakalan mati kehabisan udara..."
"Anu... Kenalan
dong" kata Adit sambil menjulurkan tangannya
BRUAK!!!
Seorang preman terpental ke tumpukan
kayu yang bersandar di tembok gang. Perempuan itu kaget dan bingung melihat apa
yang sedang terjadi.
"Ahem, nanti aja deh
kenalannya. Sekarang kita keluar dari sini dulu" bisik Adit
"BERANTEM ITU
LAKI!!!!" teriak Tim
Adit dan perempuan itu berlari
keluar dari dalam gang menuju ke sebuah jalan raya yang tidak terlalu jauh. Tak
lama kemudian Armas keluar dari dalam gang kecil bersama Tim. Pakaian mereka
berdua kusut.
"Sekali lagi, makasih
ya. Oh iya, kenalin. Namaku Ratu Vienny Fitrilya. Panggil aja Viny"
"Adit" balas Adit
singkat
"Dit! Sori Dit, laptop
lu nih. Kebawa tadi. Kita berdua balik dulu ke kost. Sampai ketemu di
sana" potong Armas yang menghampiri Adit
Armas memberi Adit laptop
yang secara tidak sengaja terbawa. Adit langsung mengambil laptop miliknya dan
memeriksanya, beruntung tidak apa-apa. Tidak ada tanda lecet sedikitpun seolah-olah
laptop miliknya tidak tersentuh sedikitpun. Armas dan Tim berjalan pergi
meninggalkan mereka berdua.
"Eh, mereka berdua itu
temanmu ya?" tanya Viny
"Bisa dibilang begitu...
Tampangnya mereka memang seperti orang jahat dan mesum tapi mereka gak begitu
kok hahahaha" jawab Adit. "Tapi ngomong-ngomong, dari aksenmu kamu
bukan dari sini ya Vinny?"
"Bukan, aku bukan dari
sini. Sebenarnya aku lagi cari tempat kost tapi malah dibawa sama preman-preman
yang tadi"
Woh! Ternyata dia lagi mencari tempat
kost. Entah kenapa Adit jadi bersemangat.
"Sebenarnya ada satu
tempat kost yang masih kosong. Aku juga tinggal di kost itu bareng
temen-temenku yang tadi tapi... Yah... Itu.... Penghuni lainnya gak beres
semua"
"Gak apa-apa kok. Kan
ada kak Adit"
"Jangan panggil kakak
dong" Adit menggaruk kepalanya. "Terkesan tua"
"Terus mau dipanggil
apa? Om? Kakek? Tante?"
"Ah, ngaco kamu...
Panggil Adit aja"
************
Vinny memperhatikan kost yang
luarnya luar biasa berantakan dan ribut. Sementara Adit hanya menggaruk kepala
melihat kost yang ditinggalnya makin terkesan suram dan angker.
Gambaran kasar dari kost yang dimaksud
"Ah, sori...
Satu-satunya kost yang kosong di daerah ini sekaran cuma yang ini doang"
keluh Adit
"Enggak apa-apa kok. Ini
aja udah lebih dari cukup"
Beberapa laki-laki penghuni kost
yang dipimpin oleh Yudi (salah satu penghuni kost) kebetulan berpapasan dengan
mereka berdua. Mereka semua kaget melihat Vinny. Sekilas info tentang Yudi.
Yudi dikenal sebagai mahasiswa yang selalu ditolak oleh wanita.
"Dit, anak siapa tuh
yang elu culik?" tanya Yudi
"Perkenalkan, namaku
Vinny. Mulai sekarang, aku akan tinggal juga di kost ini" balas Vinny
"TINGGAL?!?!?!"
balas para laki-laki kecuali Adit dengan kompak
Mereka semua tampak terkejut. Bagaimana
tidak? Jika memang Vinny berniat tinggal, maka itu berarti Vinny akan menjadi
SATU-SATUNYA perempuan di dalam kost ini.
"Adit, makasih ya. Yang
punya kost mana?"
"Di rumah yang di ujung
situ. Orangnya memang rada berantakan tapi dia baik" balas Adit
Entah kenapa, Adit tiba-tiba merasa
tidak enak seolah-olah dia sedang diawasi oleh segerombolan serigala liar yang
ingin menerkamnya secepat mungkin. Adit menatap ke teman-teman kostnya. Adit
bisa merasakan aura membunuh keluar dari mereka.
"Adit telah ketahuan
berjalan dengan Vinny! Ini tidak bisa dimaafkan! Berdasarkan peraturan nomor 5,
Adit dituntut hukuman mati! Ada yang keberatan?" ucap Yudi
"Hukuman mati!!!"
balas yang lain dengan kompak
Vinny malah jadi bingung sementara
Adit menepuk kepalanya.
"Mulai lagi" keluh
Adit
"Mereka kenapa?"
tanya Vinny
"Mereka kira kita berdua
pacaran. Mereka itu orang-orang yang anti sama orang yang pacaran. Efek
kebanyakan nonton film tuh. Tapi tenang aja, mereka gak berbahaya ke kamu
kok"
Adit melihat teman-temannay lagi.
Kali ini mereka memegang celurit. Keringat dingin mulai membasahi wajah Adit.
Adit perlahan-lahan mundur.
"Vin, aku.. anterin
sampai di sini dulu... Aku pamit!"
"Hukuman mati!!!"
Adit berlari secepat mungkin sementara
Yudi dan teman-temannya mengikuti Adit. Bahkan Vinny pun merasa merinding
melihat Yudi dan gerombolannya. Vinny kembali melihat kost yang berantakan, dia
tahu ini akan menjadi pengalaman yang berkesan meskipun nantinya dia akan
sedikit sulit bergaul dengan penghuninya.
Kisah ini... Baru saja dimulai!!!
Bersambung
**************
Part selanjutnya, siapa
sangka, diam-diam Adit menyukai Vinny. Namun sialnya, Adit bukanlah
satu-satunya yang menyukai Vinny. Seisi kost juga demikian! Adit mulai mempersiapkan
persiapan untuk "berperang" melawan seisi kost namun tidak semuanya
sesuai rencana....
Tunggu kelanjutannya!
LAKI! Hahaha.
BalasHapusGue juga lg project fanfict baru ini. Tanpa meninggalkan For Stella, gue lgi proses bikin Dear Rona. Doakan!
Mantep XD
HapusGue tunggu tanggal mainnya!