"Aku vs Kost" adalah sebuah fanfict JKT48 yang dibuat atas hasutan dari teman-teman. Sekali lagi, Leaper tidak pernah bosan mengingatkan ;
Kisah fanfict ini diangkat dari kisah yang tidak nyata dan hanya untuk hiburan semata tanpa ada maksud untuk menyinggung siapapun. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan lokasi itu adalah ketidaksengajaan... Ataukah memang disengaja? Entahlah.
Part sebelumnya, kita tahu bahwa tokoh utama kita; Adit. Tinggal di sebuah kost yang dipenuhi oleh laki-laki. Pertemuan Adit yang tak terduga dengan seorang perempuan yang dipanggil Vinny membuat kehidupan di kost jadi ramai.
Ini dia kelanjutan kisah ini...
Kisah fanfict ini diangkat dari kisah yang tidak nyata dan hanya untuk hiburan semata tanpa ada maksud untuk menyinggung siapapun. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan lokasi itu adalah ketidaksengajaan... Ataukah memang disengaja? Entahlah.
Part sebelumnya, kita tahu bahwa tokoh utama kita; Adit. Tinggal di sebuah kost yang dipenuhi oleh laki-laki. Pertemuan Adit yang tak terduga dengan seorang perempuan yang dipanggil Vinny membuat kehidupan di kost jadi ramai.
Ini dia kelanjutan kisah ini...
************
Aku vs Kost : Pertarungan Melawan Seisi Kost
Part-2
Mahasiswi Baru, Pak Polisi, dan Persiapan Perang
2 minggu kemudian setelah kejadian pada part sebelumnya...
Adit sedang makan bersama Armas dan Tim di lantai 1 kost yang benar-benar berantakan dan berisik. Selama 2 minggu juga, tiap harinya Vinny selalu pergi keluar entah kemana.
"Woi Tim, tuh ikan incaran gua!" protes Armas
"Ikan itu LAKI!!!"
Tim menjauhkan piring makanannya dari Armas sementara Armas mencoba mengambil ikan yang sudah diambil Tim. Sangat kekanak-kanakan bagi beberapa orang... Tapi bagi mereka, ini adalah masalah hidup dan mati.
"Ar, Tim, kayaknya gue lagi suka sama seseorang deh" ucap Adit sambil memasang ekspresi galau
"Vinny ya?" tanya Armas
"Kok tau?"
"Seisi kost juga suka ama dia tuh"
Adit hampir menelan tulang ikan.
"Apa?!" Adit sedikit syok
"Belum tau ya? Okelah, gua kasih tau. Tapi gua kasih tau hal ini karena gue adalah temenmu. Wokeh?"
Armas mendekatkan wajahnya ke Adit karena ada beberapa teman-teman kost sedang berkeliaran di sekitar mereka.
"Tiap malem, gua melihat teman-teman kost kita menyusupkan surat di depan kamar Vinny. Gua sempat mengambil salah satu surat itu dan membacanya. Isinya adalah pernyataan rasa suka ke Vinny" bisik Armas
"Gak heran kenapa dia jarang kelihatan di kost. Dia pasti merasa tertekan" keluh Adit
"Tidak sampai di situ saja, seisi kost yang suka sama Vinny sudah mulai membuat persiapan untuk mendeklarasi perang satu sama lain"
Adit memperhatikan teman-teman kost lainnya yang ada di sekeliling mereka bertiga. Masing-masing sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang nyolong piring, ada juga yang lagi tidur di lantai.
"Saran dari kita berdua, elo juga harus mulai bergerak Dit" sambung Armas
"Tapi ini berarti kalian juga jadi sainganku kan?"
"Hah? Saingan? Buat rebutin dia? Bahahahahahaha!" Armas tertawa
"Kita berdua gak tertarik sama perempuan. Kita adalah orang-orang yang hanya hidup dengan perang!" teriak Armas dengan penuh semangat
"Ya! Perang itu LAKI!!!!" sambung Tim
Tritit! Tritit!
Adit melihat jam tangannya. Sudah waktunya untuk dia pergi berangkat kuliah siang. Armas dan Tim juga harus pergi untuk kuliah. Karena mereka satu kampus, maka mereka bertiga biasanya pergi bersama-sama.
Dengan cepat mereka bertiga menghabisi makanan masing-masing dan langsung menuju ke motor masing-masing dengan segala persiapan kuliah mereka. Mereka bertiga menyalakan motor pada saat bersamaan, memakai helm juga bersamaan, dan memakai kacamata hitam bersamaan. Terkesan seperti klub motor.
*******
Di tengah-tengah perjalanan, trio tokoh utama kita berhenti secara mendadak karena seorang polantas yang menghalangi jalan mereka. Mereka bertiga dan polantas itu menatap satu sama lain dengan tatapan penuh rasa benci.
"Dia lagi..." keluh Armas
"Kalian bertiga lagi..." keluh polantas itu
Polantas ini bernama Gantar. Biasa dijuluki "tukang jagal" oleh Armas. Singkatnya, pak Gantar memiliki hubungan yang tidak baik dengan seisi kost dimana Adit tinggal terutama Adit, Armas dan Tim. Salah satu penyebabnya, karena pak Gantar suka melakukan razia yang seringkali menyebabkan mereka bertiga terlambat ke kampus.
Permusuhan mereka sudah berlangsung lebih dari 2 minggu dan mereka sangat suka mengerjai satu sama lain. Pak Gantar berjalan mendekati mereka bertiga.
"Tenang, biar gua yang urus ini" bisik Armas
"Selamat siang, apa kalian bertiga tahu kesalahan kalian apa?" tanya pak Gantar
"Entar pak, biar saya periksa dulu. Nerobos lampu merah, enggak. Helm, ada. SIM, ada. Terus... Apalagi ya..." Adit menggaruk kepalanya
"Kalian bertiga ngebut-ngebutan" Gantar menghela napas. "Tapi, bapak tahu kalian ini tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan. Jadi kali ini apa alasan kalian?"
"Kita sedang mengejar kendaraan yang di depan kita pak!" jawab Armas dengan semangat
Suasana menjadi hening. Adit, Tim, dan pak Gantar melihat sekeliling mereka. Sama sekali tidak ada kendaraan atau bahkan pengguna jalan raya selain Adit, Tim dan Armas.
"Kendaraan terkakhir yang lewat di sini adalah sebuah mobil... Itupun sudah 2 jam yang lalu!"
"Nah! Itu dia pak! Sekarang bapak tau kan betapa terlambatnya kita?" balas Armas
Suasana menjadi hening sekali lagi...
"Tenang, biar gua yang urus ini" bisik Armas
"Selamat siang, apa kalian bertiga tahu kesalahan kalian apa?" tanya pak Gantar
"Entar pak, biar saya periksa dulu. Nerobos lampu merah, enggak. Helm, ada. SIM, ada. Terus... Apalagi ya..." Adit menggaruk kepalanya
"Kalian bertiga ngebut-ngebutan" Gantar menghela napas. "Tapi, bapak tahu kalian ini tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan. Jadi kali ini apa alasan kalian?"
"Kita sedang mengejar kendaraan yang di depan kita pak!" jawab Armas dengan semangat
Suasana menjadi hening. Adit, Tim, dan pak Gantar melihat sekeliling mereka. Sama sekali tidak ada kendaraan atau bahkan pengguna jalan raya selain Adit, Tim dan Armas.
"Kendaraan terkakhir yang lewat di sini adalah sebuah mobil... Itupun sudah 2 jam yang lalu!"
"Nah! Itu dia pak! Sekarang bapak tau kan betapa terlambatnya kita?" balas Armas
Suasana menjadi hening sekali lagi...
***********
Sore harinya di kampus, setelah semua jam kuliah telah selesai. Adit, Armas dan Tim duduk di dalam sebuah kantin di dalam area kampus sambil menunggu makanan mereka datang. Armas tergeletak lemas di meja. Mukanya menunjukan bahwa dia benar- benar tidak bersemangat.
"Polantas sialan... Gara-gara dia kita terlambat" keluh Armas
"Tapi kita jadi lebih terlambat lagi gara-gara ocehan aneh elu" balas Adit
"Ah udah. Setidaknya kita masih diijinin buat ikut kuliah hari ini" Armas memukulkan kepalanya di meja beberapa kali
Adit melirik ke arah Tim yang sedang sibuk menggambar. Matanya Tim tidak lepas dari kertas dan terlihat sangat cuek dengan apa saja yang terjadi di sekitarnya. Armas juga mulai melirik ke gambar yang digambar oleh Tim.
"Tim, gambar apaan tuh?" tanya Adit
"Pemandangan indah itu LAKI!!!" jawab Tim
Adit melihat gambarnya Tim baik-baik. Ternyata Tim sedang menggambar seorang perempuan. Di luar dugaan Adit, ternyata Tim sangat ahli dalam menggambar.
"Katanya pemandangan, tapi kok malah gambar cewek?" Adit malah bingung
"Cewek itu LAKI!!!" balas Tim
"Maksudnya dia, cewek itu pemandangan indah untuk laki-laki" sambung Armas
Adit hanya diam. Berbicara tentang perempuan mengingatkannya dengan Vinny yang jarang pulang ke kost dan memperkirakan sesulit apakah nantinya perperangan melawan seisi kost. Adit masih merasa beruntung karena dia masih mempunyai 2 teman sejati (walaupun rada gimana gitu) yang selalu ada untuk membantunya.
"Ngomong-ngomong, kalian kan suka perang. Gimana kalau kalian bantu aku buat deketin Vinny?"
"Haha, elo minta tolong sama orang yang tepat. Segala jenis perang, kita ahlinya" balas Armas dengan bangga
Armas mengeluarkan sebuah buku dari tasnya dan memberinya kepada Adit. Di buku itu tertulis semua nama penghuni kost yang sedang menghuni kost dimana mereka tinggal sekarang lengkap dengan biodata mereka! Mulai dari umur, jenis kelamin, kelebihan, kelemahan, latar belakang, dll. Pokoknya lengkap banget. Adit terkesan... Ini adalah informasi yang sangat berharga.
"Wuih, lengkap bener. Sampai jadwal aktivitas mereka juga tercatat di sini. Hebat kamu Armas!" puji Adit
"Dalam perang, kalau kita mengetahui musuh kita, kita gak perlu takut pada setiap pertempuran"
"Oh gitu ya. Tapi kok Vinny gak ada?"
"Dia kan penghuni baru. Kita berdua belum sempet nyari tahu seluk-beluknya. Untuk sekarang yang kita tahu, dia adalah perempuan pertama yang menghuni kost itu setelah seorang cewek yang udah meninggal 20 tahun yang lalu"
"Cewek yang meninggal?" Adit terkejut
Adit belum pernah mendengar bahwa ada penghuni kost yang meninggal. Bahkan bisa dibilang seisi kost pun mungkin tidak tahu. Mungkin saja pemilik kost tahu tapi memilih untuk merahasiakannya. Armas menepuk pundak Tim. Tim langsung mengeluarkan kertas baru dan mulai menggambar sesuatu.
"Kembali ke tahun 1994. Pernah ada seorang cewek yang tinggal di kost yang sama. Gua gak tau namanya siapa, tapi yang gua tau dari info yang gua dapet, dia cantik, jenius, ramah dan jadi rebutan dari seluruh penghuni kost"
"Hmm, terus?"
"Suatu hari, dia suka dengan salah satu penghuni kost dan cewek itu berniat untuk membeli sebuah kado untuk orang yang disukainya. Tapi, setelah pergi untuk membeli kado, cewek itu gak pernah kembali. 3 hari kemudian, cewek itu ditemukan dalam kondisi gak bernyawa bro!"
Adit menelan ludah. Keringat dingin mulai keluar dan sekujur bulu tangannya berdiri.
"Kondisi mayatnya mengerikan. Mata kanannya seperti udah dicungkil dengan paksa. Kepalanya hampir terbelah menjadi 2 karena pedang. Otaknya ditemukan berhamburan di sekitarnya. Sekujur tubuhnya punya luka bekas tikaman. Perutnya terbelah dan organ-organ dalamnya keluar" sambung Armas dengan nada seperti narrator film horror
Adit kembali menelan ludah lagi. Tim menunjukan hasil gambarnya kepada Adit. Dia mengilustrasikan kondisi mayat dari cewek yang diceritakan. Benar-benar mengerikan. Nafsu makan Adit langsung hilang.
"Egh, kayaknya aku gak bakal bisa tidur malem ini"
"Yeh, tenang aja. Itu kan udah 20 tahun yang lalu. Kalaupun hantu cewek itu gentayangan, dia pasti udah move on ke tempat lain karena di kost kita sekarang udah ada Yudi sama komplotan anti-pacarannya" balas Armas sambil menahan tawa
Meskipun demikian, tetap cerita Armas yang barusan lumayan... Menyeramkan dengan caranya tersendiri. Bagi orang seperti Adit, Armas dan Tim, mendengar cerita horror seperti itu sudah biasa. Tapi bertemu langsung dengan hantunya? Itu luar biasa.
"Tapi, hantu ini bukanlah masalah utama kita. Masalah kita adalah banyaknya lawan alias saingannya elu buat dapetin Vinny. Karena kita belum tau taktik apa yang akan dilakukan yang lain, berarti kita harus mulai mengambil langkah defensif" sambung Armas
"Bahasamu... Tinggi amat" keluh Adit
"Diem! Yang namanya perang adalah urusan yang serius!"
Tim menyimpan ilustrasi mayatnya di dalam tas. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Adit dari belakang.
"Tapi, hantu ini bukanlah masalah utama kita. Masalah kita adalah banyaknya lawan alias saingannya elu buat dapetin Vinny. Karena kita belum tau taktik apa yang akan dilakukan yang lain, berarti kita harus mulai mengambil langkah defensif" sambung Armas
"Bahasamu... Tinggi amat" keluh Adit
"Diem! Yang namanya perang adalah urusan yang serius!"
Tim menyimpan ilustrasi mayatnya di dalam tas. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Adit dari belakang.
Adit menoleh ke belakang dengan harapan yang menepuknya bukanlah hantu yang baru saja dibicarakan mereka.
"Halo!" sapa Vinny
Adit langsung mengisi buku berisi daftar orang yang tinggal di kost ke dalam tasnya.
"Lha? Kamu ngapain di sini?" tanya Adit
"Baru aja abis pendaftaran buat jadi mahasiswa kampus ini" jawab Vinny. "Ah iya, kakak-kakak sekalian kan kalau gak salah yang waktu itu berant-"
"Sssshhhh!" Armas spontan menutup mulut Vinny. "Dit, kita pergi sekarang!"
"Kita?"
"Iye, elu juga!" balas Armas
"Tapi... Makanannya..." keluh Adit
"Udah, itu gampang"
Armas langsung menarik tangan Adit dan Tim. Padahal sebenarnya selain menunggu makanan, Adit juga ingin ngobrol dengan Vinny. Setelah sedikit jauh, Adit melihat ada salah satu teman kostnya datang juga ke dalam kampus dan ngobrol dengan Vinny.
"Tuh kan, keduluan sama yang lain"
"Sudah, tenang saja. Ini masih babak awal perperangan. Kita biarin aja dulu. Untuk sekarang, seisi kost masih belum tahu kalau kita ada niat buat ikut dalam perang mereka untuk rebutin Vinny" balas Armas
"Kita?"
"Iye, elu juga!" balas Armas
"Tapi... Makanannya..." keluh Adit
"Udah, itu gampang"
Armas langsung menarik tangan Adit dan Tim. Padahal sebenarnya selain menunggu makanan, Adit juga ingin ngobrol dengan Vinny. Setelah sedikit jauh, Adit melihat ada salah satu teman kostnya datang juga ke dalam kampus dan ngobrol dengan Vinny.
"Tuh kan, keduluan sama yang lain"
"Sudah, tenang saja. Ini masih babak awal perperangan. Kita biarin aja dulu. Untuk sekarang, seisi kost masih belum tahu kalau kita ada niat buat ikut dalam perang mereka untuk rebutin Vinny" balas Armas
*********
Larut malamnya di kost. Adit, Tim, dan Armas duduk di bagian paling belakang kost. Tempat itu adalah tempat yang paling sepi karena dekat dengan kandang anjing helder galak milik tetangga. Mereka bertiga baru saja membeli berbagai jenis hal, mulai dari lem, paku, sampai metal detector. Menurut Armas, ini hanya untuk jaga-jaga.
"Oke, kalau menurut info yang gua kumpul. Si Roni pasti bakal lewat jalan di balik nih tembok" ucap Armas
Adit, Armas, dan Tim mengintip dari tepi tembok. Benar apa yang dikatakan Armas. Roni lewat dengan motornya. Di belakang motornya ada seikat bunga, dan setelah Adit mengamatinya dengan matanya yang tajam, tertulis "untuk Vinny"
"Dan ban motornya akan pecah dalam hitungan... 3.... 2.... 1...."
BASHH!!!!
Ban motor bagian depan Roni pecah. Roni kehilangan kendali dan langsung nyebur ke selokan yang besar. Adit mau keluar untuk membantu tapi Armas menariknya sambil menggelengkan kepala.
"Jangan, coba liat ujung jalan" bisik Armas
Adit dan Tim melihat ke ujung jalan yang ditunjuk oleh Armas. Ada salah satu penghuni kost yang lain sedang mengintip Roni. Dia kemudian menaburkan sesuatu ke jalan.
"Liat? Dengan ini kita tau kalau jalan ini dipasangi jebakan. Kita ke ruang makan dan liat apa ruang makan juga dipasangi jebakan" bisik Armas
Adit, Armas dan Tim pergi masuk ke dalam kost mereka yang berantakan. Mereka segera menuju ke ruang makan. Beberapa orang dari penghuni kost juga sedang makan. Supaya tidak mencurigakan, Adit dan komlotannya ikut-ikutan makan.
Mereka duduk dan makan. Sepertinya ruang makan bebas dari perangkap apapun. Namun pada saat selesai makan, Tim tidak bisa lepas dari kursi yang didudukinya.
"Yep, dugaan gua benar. Ruang makan juga gak luput dari jebakan. Ada yang nempelin lem di kursi" bisik Armas ke Adit
"Kursi itu LAKI!!!!" teriak Tim
BRAK!!!
Tim mematahkan kursi yang tidak bisa lepas darinya kemudian dia berpose seperti atlet binaraga. Seisi ruangan jadi hening melihat Tim.
"Dit, kalau udah selesai, langsung ke kamar elu aja" bisik Armas. "Tapi hati-hati, kalau Tim udah kena berarti ada kemungkinan kita berdua juga jadi inceran"
Armas berdiri dan pergi ke dalam ruangnya. Tim masih berpose seperti atlet binaraga setelah mematahkan kursi yang tadi. Adit kemudian pergi ke kamarnya juga.
Ketika membuka pintu kamar, Adit menemukan sepucuk surat di atas tempat tidurnya. Dia mengambil dan membaca isi surat yang tidak ada nama pengirimnya itu. Ada semacam gambar tangan yang dibuat dari darah. Kemudian di bawah suratnya ada tulisan "KAMI TAU" yang ditulis menggunakan darah.
Adit hanya diam sesaat. Dengan surat ini, ini berarti seisi kost sudah tau jika Adit nanti juga ikut perperangan mereka untuk mendapatkan Vinny. Tiba-tiba saja, hpnya berdering. Ada sms masuk. Adit membuka hpnya. Ternyata dari Armas.
"Dit, kayaknya kita gak bisa main defensif. Perubahan rencana mendadak. Kita akan go full offense!"
Adit menatap ke jendela. Tiba-tiba saja dia melihat sesosok bayangan putih terbang melintasi jendela kamarnya.
"Sial... Kayaknya malam ini gak bisa tidur nyenak nih" gerutu Adit
Bersambung
***********
Part selanjutnya, Adit, Armas dan Tim mulai ikut terlibat secara aktif dalam perang dan perang pun semakin brutal dengan Vinny yang mulai kebingungan menghadapi ulah para penghuni kost. Namun, pada saat bersamaan, muncul sesosok perempuan yang juga ikut tinggal di kost dan situasi perang pun jadi kacau balau!
Tunggu kelanjutannya.
Lanjutin dongg, seru nihh ceritanya
BalasHapus