"Zano & Kawanan : Comblangin Dong" adalah salah satu episode dari cerita "Zano & Kawanan" buatan Green Leaper.
Part sebelumnya
Apa yang akan terjadi? Happy Reading!
Part sebelumnya
Apa yang akan terjadi? Happy Reading!
**********
Zano & Kawanan
Comblangin Dong
Part-5
Kembalinya masa lalu
3 hari sudah berlalu. Gue gak nyangka usaha Andi buat PDKT berakhir dengan sukses. Emang belum pacaran sih... Mereka masih sebatas temen dan tetangga doang tapi mereka paling tidak udah lebih sering ketemuan dan ngobrol bareng. Tentu aja, gue dan Stella bantu secara diem-diem.
Tingkat kegagalan untuk mempertemukan Andi dan Yuria menurun tajam... Kira-kira 60% berhubung sekarang Andi sudah lebih berani buat ketemuan secara langsung. Sekali lagi gue ingatkan, Andi masih menunggu waktu yang tepat untuk menembak Yuria. Gue juga gak ngerti maksudnya Andi dengan "menembak" itu apa.
Gue hari ini lagi kerja di toko... Seperti biasa. Gue jadi kasir, Doni (Pegawai toko lainya) bersih-bersih dan... Stella? Dia mencatat segala sesuatu di buku. Gue juga gak tau dia ngapain. Seharusnya ada Screamer tapi taukan tuh orang? Dia suka menghilang tiba-tiba dan muncul tiba-tiba.
"Kakak di mana? Tumben telat" tanya Stella
"Biasalah... Paling macet di jalan atau ketemuan sama Yuria" jawab gue
Andi masuk ke dalam toko. Panjang banget umurnya nih anak. Andi langsung berlari menghampiri gue. Mukanya seperti orang baru habis kolera.
"Semuanya! Dengar!" teriak Andi (kebetulan gak ada pelanggan)
"Napa lu?" tanya gue
"Kita akan mengikuti sebuah event pameran senapan yang akan disellenggarakan! Akan ada sedikit unjuk kebolehan menembak juga"
"Ha? Apa untungnya?" tanya gue
"Gini Zan... Lu tau kan kita ini toko senjata kan? Kalau kita ikut event ini, kita bisa mempromosikan barang-barang yang dijual di toko kita. Kalo kita menang, secara otomatis bakal lebih banyak orang datang ke toko ini!" jawab Andi
"Oh, kalau soal menang mah.. Gampang. Kita udah punya Screamer. Dia kan jago banget pake segala jenis senjata mulai dari yang sederhana sampe yang bahkan alienpun gak bakal ngerti"
"Gue tau Zan. Masalahnya di mana dia?"
Gue diem sebentar. Bener juga ya. Screamer orangnya susah buat dicari.
"Eventnya kapan Kak?" tanya Stella
"Sabtu depan" jawab Andi
"SABTU DEPAN?! Kita mana sempet nyiapin segala sesuatu?!" gue syok
"Gue tau. Gue yang telat dengar kabarnya tapi gue yakin kita pasti bisa kok"
"Yakin amat kayak baru habis PDKT aja" ledek gue
"Zan, ini bukan tentang cewek. Ini tentang senapan! Kita mesti cari orang yang jago tembak buat even itu nanti. Rini! Mana daftarnya?"
Stella mengeluarkan sebuah gulungan kertas dan melemparkanya kepada Andi.
"Oke, orang pertama. Jaka dari kampung kita"
"Bukanya Om Jaka udah meninggal karena jantung?" tanya gue
"Bener juga... Oke. Bagaimana dengan pak RT gaul? Katanya beliau pernah megang senapan"
"Bukanya beliau cuma megang senapan air?" tanya gue
"Ehm... Oke. Kita coret"
"Yakin amat kayak baru habis PDKT aja" ledek gue
"Zan, ini bukan tentang cewek. Ini tentang senapan! Kita mesti cari orang yang jago tembak buat even itu nanti. Rini! Mana daftarnya?"
Stella mengeluarkan sebuah gulungan kertas dan melemparkanya kepada Andi.
"Oke, orang pertama. Jaka dari kampung kita"
"Bukanya Om Jaka udah meninggal karena jantung?" tanya gue
"Bener juga... Oke. Bagaimana dengan pak RT gaul? Katanya beliau pernah megang senapan"
"Bukanya beliau cuma megang senapan air?" tanya gue
"Ehm... Oke. Kita coret"
*******
Beberapa saat kemudian... Kami udah kehabisan akal... dan orang.
"Argh! Kita tidak punya penembak!" keluh Andi
"Sebenarnya sih, gue sama Anton pernah megang senjata cuma kita gak pernah nembak" kata gue
"Aku mau"
"Ha? Yuria?" gue kaget
"Tap-tapi..."
"Enggak apa-apa kok. Dulu kakeku adalah pemburu. Bakatnya dalam persenjataan diteruskan secara turun-temurun" jawab Yuria
"Bagus!" balas Andi
Gue dan Stella diem aja.
*********
Oke, hari ini sudah selesai! Gue pulang malem-malem bareng dengan adiknya Andi. Andi dan pegawai lain udah duluan. Sesampainya di kampung. Seperti biasa, Anton sedang nongkrong di pos ronda.
"Zan! Rin!" sapa Anton
"Yo?" balas gue (kemungkinan mewakili Stella juga)
Tak lama kemudian Andi muncul (gue gak tau dia datang dari mana). Mukanya benar-benar riang gembira seperti anak SD yang nemu Rp.1000 di pinggir jalan.
"Zan! Rin! Ton!" sapa Andi dengan girang. "Gue dapet nomor HPnya Yuria!"
Gue pengen nimpuk mukanya Andi. Masa dapet nomor HP orang aja bisa seneng segitunya? Ah, biarin ajalah. Mungkin karena Yuria itu orang yang spesial buat dia.
"Oh iya Di, tadi cewek nyariin lu. Gue curiga dia itu pacar lu" kata Anton
"Ha? Siape?"
"Natalia kalo gak salah" jawab Anton
"Oh dia... Bukan pacar gue"
"Siapa dia?" tanya gue
"Oke. Semuanya duduk. Gue bakal ceritain!"
Bersambung
************
Part selanjutnya, Andi akan menceritakan siapa itu Natalia. Penasaran? Pasti enggak juga kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar