Selasa, 24 September 2013

The Revenge Part-7

  "The Revenge" adalah salah satu dari hasil karya Green Leaper AKA Leaper. Seperti biasa, entah apa yang memotivasi Leaper untuk menulis cerita ini.

  Part sebelumnya, Miyuki dan timnya menemukan seorang anak kecil bernama "Alice". Tiba-tiba mereka diserang oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh sesosok tulang-belulang manusia bernama Narshk.

Happy Reading! 



***********
The Revenge
Part-7
Alice

   Wereshadow terus menerus berlari sekuat tenaga. Anehnya, Wereshadow sama sekali tidak merasa lelah sedikitpun. Zalinsky meskipun tidak tau cara mengendalikan kuda tapi anehnya Wereshadow seperti mengerti Zalinsky akan pergi kemana.

Alice masih memeluk Zalinsky sementara Livy mulai sepenuhnya sadar. Livy mencabut panah yang menancap di lehernya, spontan Zalinsky syok berat.

  "Livy! Kau mengejutkanku!" ucap Zalinsky
  "Hahaha, mereka perlu lebih dari sekedar panah untuk membunuhku" balas Livy
  "Eh... Bawang putih?" tanya Zalinsky
  "Baunya memang membuatku ingin muntah" jawab Livy. "Mana Miyuki?"
  "Kak Zalinsky! Di depan" teriak Alice
  "Hah?"

Tepat di depan mereka, ada 4 prajurit tengkorak sudah membidik mereka dengan busur panah. Serentak para prajurit tengkorak melepaskan panah mereka.

  "Ah sial!" keluh Zalinsky

Alice menutup matanya. Semacam perisai cahaya berwarna biru muda muncul di depan mereka. Panah yang datang terpantul dan jatuh ke tanah.

  "Woa.... Kau yang melakukan itu nak?" tanya Zalinsky
  "Iya tapi aku tidak tau bagaimana caranya" jawab Alice
  "Tidak heran kenapa mereka mengejarmu" sambung Livy. "Zalinsky, fokus untuk membawa Alice ke tempat yang aman. Aku akan mengulur waktu"
  "Aku tidak membawa kuda ini. Kuda inilah yang membawa kita!"
  "Apa?!" Livy terkejut
  "Benar! Aku tidak tau cara menjadi joki kuda!"
  "Kenapa aku bisa bertemu dengan orang sepertimu di situasi seperti ini" keluh Livy

Prajurit-prajurit tengkorak kembali melepaskan panah mereka lagi. Panah-panah mereka terpantul oleh perisau cahaya Alice.

  "Livy! Kau bisa terbang?" tanya Zalinsky
  "Aku vampir, tentu saja aku bisa. Memangnya kenapa?"
  "Aku punya rencana"
  "Beri aku satu alasan kenapa aku harus mendengarkan rencanamu?"
  "Karena... Kau tidak punya rencana" jawab Zalinsky

************

  Sementara itu pada saat bersamaan...

  "Kraaah!"

  Sesosok prajurit tengkorak menyerang Miyuki dari belakang dengan pedang. Serangan tersebut ditangkis oleh Miyuki dan dibalas sebuah pisau yang menikam tepat pada testa dari prajurit tengkorak tersebut. Miyuki menendang kepala prajurit tengkorak dengan kakinya.

Alhasil kepala dari prajurit tengkorak terlepas dari tubuhnya. Prajurit tengkorak tersebut jatuh ke tanah dan pecah menjadi tulang-belulang kemudian terbakar menjadi debu berwarna abu-abu.

  "Aku benci ini, tapi dia hebat" puji seorang tengkorak pemanah
  "Diamlah" balas Narshk

2 prajurit tengkorak maju untuk menyerang Miyuki. 1 dari depan dan 1 dari belakang. Miyuki dengan lincah membuat salah satu dari prajurit tersebut memlukai prajurit yang lain lalu Miyuki menghabisi mereka berdua dengan pedang miliknya. Kedua prajurit tersebut jatuh ke tanah dan mati... Lagi.

Miyuki mulai terengah-engah. Nafasnya jadi tidak beraturan. Dia menatap Narshk dengan tatapan yang penuh kebencian.

  "Bertarung dengan kebencian... Heh, segitu bencinya kah kau kepada kami?" tanya Narshk
  "DIAM KAU!" jawab Miyuki
  "Kau membunuh hampir seluruh pasukanku yang kubawa hari ini... Apa yang akan kau lakukan jika aku membawa lebih banyak pasukan lagi?"
  "Aku akan membunuh semua prajuritmu jika kau mau" balas Miyuki
  "Benarkah? Menghadapi sedikit ini saja kau sudah kewelahan"
  "Aku tidak akan mundur... Kenapa kau harus membawa begitu banyak anak buah? Apa kau takut terhadap anak kecil itu?"
  "Hah! Aku suka dirimu nak!"
  "Ah?"

Miyuki malah bingung dengan Narshk. Itu karena Miyuki tidak mengerti maksud dari Narshk. Narshk menancapkan pedangnya ke tanah.

  "Biar kuberi tau kau sesuatu... Miyuki Rica. Lihatlah lukamu"

Miyuki melihat ke tangan kirinya. Luka goresan yang seharusnya ada di situ hilang secara aneh dan tidak ada tanda-tanda bahwa ada luka di situ. Padahal tadi tangan kirinya memang sempat sedikit tergores oleh pedang.

  "Lukaku... Hilang?" gumam Miyuki
  "Benar... Sebenarnya kau itu apa?" tanya Narshk. "Tidak ada manusia yang bisa sembuh dari luka secepat itu nak... PRAJURIT!"

Prajurit tengkorak pemanah yang tersisa membidik Miyuki dengan busur mereka.

  "PANAH!"

Prajurit-prajurit tengkorak melepaskan anak panah. Miyuki menutup matanya. Saat panah-panah tersebut hampir mengenai Miyuki, tiba-tiba saja sebuah perisai cahaya menutupi Miyuki. Seluruh panah yang datang jatuh ke tanah.

  Miyuki melihat ke atas. Livy sedang menggendong Alice. Ya benar, Livy melayang di udara. Narshk dan prajuritnya juga melihat ke atas.

  "Ini idenya Zalinsky" ucap Livy
  "Tangkap dia!" perintah Narshk sambil mengacungkan pedang ke Livy

Prajurit-prajurit tengkorak pemanah yang tersisa mulai membidik ke Livy dan melepaskan panah-panah mereka. Namun perisai cahaya menangkis setiap serangan yang datang. Zalinsky yang menunggangi Wereshadow datang menghampiri Miyuki.

  "Zalinsky?"
  "Sudah kukatakan aku akan kembali kan Sersan? Ayo! Kita bisa kirim tulang-belulang ini ke darimana mereka berasal!" Zalinsky mengacungkan jempol
  "Oke... Ayo maju Zalinsky! Wereshadow!" Miyuki menunggangi Wereshadow

Wereshadow berlari ke arah prajurit-prajurit tengkorak pemanah. Satu per satu dari mereka dihancurkan oleh Miyuki. Ketika Wereshadow mendekati Narshk, Miyuki melompat dari Wereshadow dan mulai menyerang Narshk dengan pedang miliknya. Namun Narshk menangkis.

Alice menggunakan kekuatan anehnya untuk memunculkan beberapa tombak angin yang melesat ke arah Narshk dengan cepat. Narshk terpental ke sebuah pohon. Namun dorongan tombak angin terlalu kuat sehingga pohon tersebut rubuh dan menimpa Narshk.

  "Wow" ucap Livy sambil menoleh ke Alice yang digendongnya

  Narshk membelah pohon yang menimpanya dengan pedang miliknya. Dia berdiri dan melihat sekelilingnya, seluruh pasukan yang dibawanya hari ini sudah musnah.

  "Ayo Narshk, apakah kau takut melawanku?" ledek Miyuki
  "Aku tidak takut denganmu nak..." jawab Narshk. "Aku punya sebuah permintaan untukmu Miyuki Rica"
  "Hm?"
  "Tetaplah hidup" pinta Narshk. "Aku ingin bertarung satu lawan satu denganmu suatu saat nanti"

Narshk kemudian mengangkat tanganya ke udara dan sebuah gerbang dimensional kecil muncul tepat di atasnya. Narshk kemudian seperti terhisap ke dalam gerbang itu yang kemudian menutup dan menghilang.

  "Aaah... Sial. Dia kabur. Apakah kita akan bertemu denganya lagi?" tanya Zalinsky
  "Ya... Kita pasti akan bertemu denganya lagi" jawab Miyuki

***********

  Kemudian... Di dimensi lain...

  "APA?! Livy dan anak itu sekarang sudah ada di Miyuki Rica? Dan kita kehilangan semua pasukan yang kau bawa?" tanya Blackheart. "Jika master mendengar ini, dia tidak akan puas"
  "Kemampuan Miyuki Rica ditambah dengan Livy dan anak itu serta.... Dengan bantuan seorang idiot benar-benar di luar pikiranku" balas Narshk. "Ditambah lagi, ada yang aneh dengan Miyuki Rica. Lukanya dengan cepat dapat sembuh sendiri"
  "Jangan fokus pada Miyuki Rica. Aku ingin semua rencanaku berjalan lancar"
  "Master!"

Seluruh prajurit kegelapan termasuk Blackheart spontan berlutut menghadap sebuah sosok yang tidak terlihat sama sekali karena dia berdiri tepat pada kegelapan.

  "Master, kami tidak menyangka kau akan datang kemari" ucap Blackheart
  "Aku ingin rencanaku untuk berjalan lancar. Aku tidak peduli apapun caranya"
  "Bagaimana dengan Miyuki Rica dan Black Operatives? Bagaimana juga dengan Livy, anak itu dan Wereshadow?" tanya Narshk
  "Tentang yang lain, aku tidak peduli. Singkirkan saja mereka. Tetapi untuk Miyuki Rica.... Akan tiba waktunya untuk kita menghabisinya. Blackheart, aku ingin kau memastikan segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana"
  "Siap laksanakan!"
  "Aku memberi ijin untuk melepaskan monster jika diperlukan... Waktu tidak akan menunggu jadi MULAILAH BEKERJA SEKARANG!!!"
  "Siap laksanakan!" jawab seluruh pasukan kegelapan

Bersambung
***************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar