Minggu, 09 Maret 2014

Zano & Kawanan : Kembali ke Jepang Part-9

  "Zano & Kawanan : Kembali ke Jepang" adalah sebuah episode dari cerita berseri "Zano & Kawanan" buatan Green Leaper.

Part sebelumnya, Airi sudah diselamatkan oleh Zano dan event sekolah yang memerlukan kemampuan Zano sebagai pengemudi juga sudah selesai. Zano akan kembali ke Indonesia.

Happy Reading!


****************
Zano & Kawanan
Kembali ke Jepang
Part-9
Kembali ke Indonesia

  Gue lagi duduk males-malesan di rumahnya Zaki sambil minum air panas. Zaki sedang duduk baca koran. Luka-lukanya gue udah baikan kok. Meski belum sembuh total. Pekerjaan gue sebagai supir di Jepang udah selesai.

Gue terima uangnya kok. Lumayan buat menghidupi kebutuhan hidup gue dan Sesil. Gue gak nyesel udah jadi supir di sini.

  "Wow! Zan!" teriak Zaki seperti orang yang nemu permen karet di bawah meja
  "Napa?" tanya gue
  "Liat! Lu masuk koran!"

Zaki menunjukan koran yang dibacanya ke gue. Gue liat, ada foto gue waktu membantu Airi berjalan di koran tapi gue gak ngerti apa yang ditulis di koran. Eh, Screamer kok gak kelihatan ya?

  "Screamer masuk koran juga gak?" tanya gue
  "Ha? Memangnya dia ada di situ ya?" Zaki malah balik bertanya. "Gue gak liat"
  "Lalu lu kira siapa yang memimpin para polisi maju?!"
  "Hm... Dia gak muncul, di sini tertulis... Seorang pria berwajah tak jelas dari Indonesia yang baru-baru ini menangkap 3 orang penjahat di Bandara kembali menjadi pahlawan. Kali ini dia sendirian mengalahkan seb uah sindikat"

Gue kecewa... Ternyata kemanapun gue pergi, gue tetep jelek. Gue bersyukur masih ada orang-orang yang bisa hidup setelah melihat muka gue yang ancur gini.

  "Yah... Walaupun kebegoan dan kejelekan lu tambah terkenal... Tapi setidaknya liat sisi positifnya. Elu udah mengharumkan nama Indonesia lho Zan. Gua bangga punya temen yang jelek dan bego kaya elu" kata Zaki
  "Gue gak tau itu pujian apa ejekan" keluh gue

Zaki tertawa terbahak-bahak.

*************

   Gue akhirnya sampai juga di bandara. Gue gak sempet ngucapin selamat tinggal buat Airi sama Yui juga anak-anak kelas 2C terutama Kaito dan Tetsu. Di sini sudah ada Stella dan Juita.

  "Yep, ini dia Zan... Kita bakal pisah lagi" keluh Zaki
  "Ya..." jawab gue dengan lemas
  "Kapan-kapan, gua undang lu dateng ke sini lagi"
  "Yoi... Makasih Bro" balas gue
  "Zaki, kapan-kapan kamu dong yang balik ke Indo" bujuk Juita
  "Hahaha, yoi. Gua usahain. Gua udah kangen banget sama Hiromi" jawab Zaki sambil garuk-garuk kepala
  "Eh, Ju mana Screamer?" tanya gue
  "Dia bilang dia masih punya sedikit urusan di sini. Aku gak tau urusan macam apa"
  "Ah begitu..."

Gue, Stella dan Juita berjalan masuk ke bandara. Gue yakin pasti Screamer masih disuruh untuk memburu buronan lagi.

  "Zano-san!"

Gue noleh belakang. Airi dan Yui dateng juga ke bandara tapi mereka membawa barang bawaan juga. Mereka mau berangkat juga?

  "Yo Airi, Yui!" sapa gue. "Ahm.... Kalian ngapain bawa barang bawaan?" tanya gue
  "Gua lupa bilang ke elu Zan" Zaki menepuk jidatnya. "Mereka kan fotografer, mereka dikirim ke Indonesia untuk membantu sebuah kantor berita dari Jepang yang baru berdiri di Indonesia. Gua denger sih, lokasi kantornya gak terlalu jauh dari kampung"
  "Ah... Begitu" gue mengangguk

Ternyata, mereka juga ikut dengan kita ya? Sebenarnya gue punya banyak pertanyaan untuk mereka berdua tapi gue gak mau terlalu kepo jadi gue milih untuk diem aja.

  "Etto, Zano-san?"
  "Ha?"
  "Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Airi terlihat malu-malu
  "Hmm?" gue garuk-garuk kepala
  "Apakah, kita boleh menjadi lebih dari sekedar teman?"
  "Sudah pasti" gue mengacungkan jempol

Airi terlihat senang sekali. Sementara yang lain pada kaget. Yui cuma senyum setelah melihat Airi yang senang sekali. Gue noleh ke Kawanan, mereka bener-bener kaget.

Waktu gue lagi bener-bener bingung... Airi langsung memeluk gue sebentar. Gue jadi tambah bingung. Dari wajahnya sih, dia benar-benar senang sekali.

  "Zano dekatkan telingamu. Aku ingin membisikan sesuatu"
  "Ha?" Gue lakuin aja
  "Zano, aku tau kau memang tidak mengerti. Tapi, aku akan menunggumu sampai kau mengerti bahwa... Aku menyukaimu"

Gue malah tambah bingung. Gak tau kenapa gue merasa senang sih, tapi gue bingung sebenarnya ada apa? Airi menggandeng tangan gue.

  "Ayo! Zano!"
  "Woi, Airi. Entar... Woi... Elu dengerin gue enggak? Airi?"

Dia dengan riang berjalan masuk ke bandara, gue yah... Gue terpaksa ikutin dia. Noh, tangan gue lagi digandeng sama dia.

Nih anak kenapa sih? Terus kenapa Kawanan pada kaget?! Argh, seseorang tolong jelasin situasinya ke gue sebelum otak gue meledak!

**************

 [Bagian ini dilihat dari sudut pandang orang ketiga]

  Yui, Rini (alias Stella), Juita dan Zaki masih terlihat kaget dengan Zano yang benar-benar bingung atas apa yang sedang terjadi.

  "Aku tida-k meny-angka Zano benar-benar bin-gung" ucap Yui
  "Yep, Zano gak tau kalau Airi baru saja menanyakan apakah Zano mau menjadi pacarnya Airi" balas Zaki
  "Dan dia dengan polosnya menjawab ya" sambung Juita
  "Aku tidak menyangka sainganku adalah orang Jepang" keluh Rini
  "Cerialah Rini... Zano lebih suka yang asli made in Indonesia" balas Zaki. "Meski kalo gue liat-liat lagi... Kayaknya Zano sendiri sebenarnya suka dengan Airi juga"

Mereka kompak mendesah.

  "Apa-kah harus ki-ta be-ri tau Zano?" tanya Yui
  "Tidak... Percuma saja, dia gak akan ngerti" jawab Juita. "Akan lebih baik jika dia tidak tau"
  "Lalu, bagaimana dengan Airi? Apakah dia mengerti?" tanya Rini
  "Kalo menurut gua sih, Airi juga tau Zano itu gak ngerti. Posisinya gimana ya? Hm... Sama kayak elu lah. Sama-sama menyatakan cinta, tapi Zano gak ngerti. Jadi gua yakin Airi tau bahwa Zano mau dengannya tapi mereka masih belum pacaran" jawab Zaki

Rini kelihatan lega mendengar itu.

  "Ternyata masih ada kesempatan ya buat aku" gumam Rini. "Baiklah! Aku tidak mau kalah dari Airi!"

Rini memikul barang-barangnya lalu berlari masuk ke dalam menyusul Zano dan Airi. Juita, Zaki dan Yui diam melihat tingkah Rini. Mereka bertiga bingung mau bereaksi seperti apa.

  "Aku me-rasa-kan aura pem-bunuh-an" keluh Yui
  "Ya, gua juga" sambung Zaki
  "Sepertinya nanti Zano akan menjadi korbannya" sambung Juita
  "Jah, kalian berdua lebih baik segera menyusul juga. Bukannya pesawat kalian bakal berangkat bentar lagi?" tanya Zaki
  "Ya" jawab Juita dan Yui

Pada saat bersamaan... Dari sebuah tempat tersembunyi di dalam bandara, Screamer sedang melihat Zano dan Airi. Entah bagaimana caranya Screamer masuk ke dalam tanpa ketahuan oleh security.

  "Seperti yang kuduga... Zano tidak mengerti" gumam Screamer

Screamer berjalan dengan santai menyelinap keluar dari bandara.

  "Biar bagaimanapun, kepolisian masih belum bisa memastikan apakah Jepang sendiri aman untuk Ritsuko atau tidak. Mau tidak mau, mengirimnya ke Indonesia adalah langkah terbaik karena aku memiliki lebih banyak telinga dan mata di sana. Lalu... Ada Zano" pikir Screamer

Screamer melihat sepucuk kertas yang ada di saku bajunya.

  "Setelah satu tugas, datang tugas yang lain lagi... Hmnh"

Screamer berhenti melangkah. Dia melihat ke atas.

  "Identitas paslu Nouchi, Airi... Lahir di Fukushima, 30 Desember 1996. Identitas aslinya, Merupakan anak yang dibuang di tempat sampah lalu dipungut oleh klan Surudoime. Diberi nama Surudoime Ritsuko." pikir Screamer. "Tetapi, siapakah orang tuanya? Dan kenapa mereka membuang anaknya? Kurasa hanya waktu yang akan menjawab"

The End
***********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar