Kamis, 10 April 2014

The Revenge Part-14

  "The Revenge" adalah salah satu dari hasil karya Green Leaper AKA Leaper. Seperti biasa, entah apa yang memotivasi Leaper untuk menulis cerita ini.

  Part sebelumnya, pertarungan terakhir antara Miyuki Rica dan Blackheart terjadi. Tetapi ada sesuatu yang terjadi pada Miyuki Rica. Apa yang terjadi?

Happy Reading!




***************
The Revenge
Part-14
Sisi Gelap Seorang Miyuki

KLANG!! BAK!!

  Miyuki terlempar ke belakang. Meskipun hanya tulang-belulang, tetapi pukulan dari Blackheart benar-benar kuat. Miyuki tidak bisa melukai Blackheart sama sekali. Setiap kali Miyuki menyerang, tetap saja aura hitam keluar dari Blackheart dan membentuk semacam perisai.

  "Bagaimana? Mau menyerah? Padahal kita baru mulai" Blackheart tertawa

Miyuki kembali berdiri. Dia merasa sedikit hampa. Dia kembali mencoba menyerang dari depan. Miyuki mengayunkan pedang miliknya tetapi ditangkis dengan pedang milik Blackheart. Miyuki mencoba memukul tulang rusuk Blackheart tetapi aura hitam Blackheart muncul membentuk perisai. Tangan Miyuki tersangkut di aura hitam milik Blackheart.

  "Kenapa? Terkejut? Ada hal lain yang akan membuatmu lebih terkejut lagi" ucap Blackheart

Blackheart memegang kepala Miyuki. Miyuki perlahan-lahan kembali pada wujud undeadnya mulai dari kaki. Kali ini dia dapat mendengar banyak bisikan penderitaan dan dia bisa melihat bayangan ketika orangtuanya dibunuh. Miyuki tidak bisa bergerak.

Livy dengan kelalawar raksasanya terbang mendekati Blackheart. Livy sudah menulis beberapa mantra pada buku kecilnya. Blackheart menoleh ke belakang. Blackheart menyemburkan api dari mulutnya ke arah Livy.

  "Kakomi : Hisatsu!"

Livy menghilang sebelum api tersebut mengenainya. Blackheart kembali memfokuskan perhatiannya ke Miyuki. Tapi saat Blackheart menoleh ke tangannya yang seharusnya memegang kepala Miyuki, Miyuki sudah menjauh.

Livy berdiri di samping Miyuki yang sudah kembali pada wujud undeadnya.

  "Aku tidak begitu tertarik bagaimana caranya kau bisa membawa lari Miyuki, tapi... Aku akan menunjukanmu sesuatu Miyuki" ucap Blackheart. "Lepas"

Miyuki tiba-tiba tidak bisa bergerak. Sebuah ekor kelajengking keluar dari tulang belakang Miyuki. Separuh tubuh bagian kiri Miyuki berubah menjadi api berwarna biru. Wajah bagian kiri Miyuki perlahan-lahan berubah menjadi tulang-belulang. Sayap kelalawar keluar tumbuh pada tulang belakang Miyuki. Sisik ikan melapisi sisa tubuh kanan Miyuki.

  "Miyuki! Apa yang terjadi?" tanya Livy
  "Aku tidak tau! Aku bahkan tidak bisa bergerak maupun merasa sakit!" jawab Miyuki
  "Hanya segini sajakah?" tanya Blackheart
  "Segini? Apanya?" tanya Livy

Blackheart meletakan pedangnya kembali pada sabuknya.

  "Itu adalah wujud dari sisi gelap Miyuki. Aku kecewa selama bertahun-tahun kau memendam benci dan dendam terhadap kami tapi hasilnya hanya begini" keluh Blackheart
  "Jangan-jangan kau bisa mengubah orang menjadi monster hanya dengan berbekal kebencian mereka?!" Livy menoleh ke Miyuki
  "Benar, itulah bakatku. Aku bisa mengendalikan mereka sesuka hatiku. Terkesan dengan kemampuanku Livy? Apa kau mau juga merasakannya?"

Miyuki tiba-tiba memukul Livy. Livy tak sempat menghindar sehingga dia terlempar. Livy kembali bangkit.

  "Miyuki, apa yang kau lakukan?!" bentak Livy
  "Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku!" balas Miyuki
  "Maafkan aku kalau begitu" ucap Livy. "Kakomi; Strap!"

Beberapa tali keluar dari tanah dan mengikat Miyuki sehingga Miyuki tidak bergerak sama sekali. Miyuki mencoba untuk melepaskan dirinya dari kendali Blackheart. Livy, karena sudah kelelahan, dia tidak bisa bergerak ketika mencoba mempertahankan mantra yang mengikat Miyuki.

  "Haaah, Ayo Miyuki Rica! Keluarkan semua kebencianmu! Kau selalu sendirian! Kau adalah pendendam!" bujuk Blackheart
  "AWASSS!!" teriak Zalinsky yang terlempar dari udara

  Zalinsky mendarat di tanah dengan posisi kepalanya yang mendarat duluan. Merupakan sebuah keajaiban dia tidak geger otak atau patah leher. Zalinsky berdiri dengan susah payah. Dia sempat bingung sebentar.

  "Hm? Sersan? Oooh! Sersan! Itu wujud kekuatanmu yang baru ya?"
  "Zalinsky! Berhentilah menjadi bodoh! Aku dalam bahaya besar di sini!" bentak Miyuki
  "Oke! Tenang saja! Aku akan meno-"

KRAK!

Blackheart memutar leher Zalinsky 180 derajat. Zalinsky jatuh ke tanah. Blackheart menggelengkan kepalanya.

  "Bagaimana caranya orang idiot seperti itu bisa masuk jajaran Black Operatives? Miyuki?" tanya Blackheart
  "Mana aku tau!" bentak Miyuki

Miyuki semakin sakit hati tapi dia mencoba untuk tidak sakit hati terhadap Blackheart. Karena semakin Miyuki menjadi pendendam, maka Blackheart sudah pasti akan memanfaatkannya seperti sekarang.

  "Hah, terserah. Sekarang, giliranmu Livy!"

Blackheart mengulurkan kedua tangannya pada Livy.

  "Keluarkan, kebencian-"
  "Aaaah, kasar sekali kau ini"

Blackheart menoleh ke belakang. Zalinsky berdiri kembali sambil memutar lehernya. Livy, Miyuki dan Blackheart terkejut melihat Zalinsky masih hidup.

  "Zalinsky?!" Livy dan Miyuki syok
  "Kau?! Bagaimana caranya kau... Tapi tadi, aku mematahkan lehermu!" Blackheart terkejut
  "Ah, aku dari kecil suka menyontek. Karena sering menoleh ke belakang, kepalaku bisa berputar 380 derajat" balas Zalinsky dengan polosnya
  "Kau kelebihan 20 derajat Zalinsky" keluh Miyuki
  "Ahahaha, maaf Sersan. Aku buruk dalam hitung-hitungan. Dari 100% orang di kelas, hanya 70% yang pintar dalam hitung-menghitung. Aku termasuk dalam 40% yang tidak tau menghitung" Zalinsky menggaruk kepalanya.
  "Kelebihan 10%" keluh Miyuki

Blackheart mulai kesal dengan keberadaan Zalinsky yang otaknya di bawah standar. Blackheart mulai memfokuskan seluruh pikirannya untuk Zalinsky.

  "Keluarkan kebencianmu!" ucap Blackheart
  "Zalinsky! Awas, dia bisa mengubahmu menjadi monster!"
  "AAAARHG!" Zalinsky berteriak histeris
  "Hah! Sudah kuduga, tidak peduli sebaik apapun seorang manusia, dia tetap memiliki kebencian!"

Zalinsky berguling-guling di tanah. Tanpa disadari Blackheart, robot-robot yang dikendalikan Alice datang dan mengikat Miyuki dengan tali yang dibawa mereka. Livy bisa melepaskan mantranya sekarang dan fokus untuk menolong Zalinsky.

  "Ahahaha!" Zalinsky tertawa. "Bercandaaaa!" Zalinsky berdiri sambil menjulurkan lidahnya ke Blackheart
  "Apa?!" Blackheart kebingungan. "KAU!!!" Blackheart mulai marah

Blackheart menghunus pedangnya dan mulai berlari ke arah Zalinsky. Dia menyerang Zalinsky secara cepat tetapi tidak peduli secepat apapun gerakan Blackheart, Zalinsky selalu bisa menghindari serangan dengan gaya yang aneh.

  Alice menatap Miyuki. Livy kebingungan memperhatikan pertarungan antara Zalinsky dan Blackheart. Untuk sementara, Zalinsky masih belum membalas. 

  "Kau terlalu terbawa emosiii weeee" ledek Zalinsky
  "DIAM KAU MAKHLUK HINA!" balas Blackheart

Melihat tingkah Zalinsky yang seperti orang bodoh. Membuat Miyuki heran kenapa Zalinsky tidak bisa diubah oleh Blackheart menjadi monster.

  "Ah, Kak Zalinsky tadi sempat minum beberapa bir yang disangkanya sebagai minuman soda" ucap Alice
  "Tapi kenapa... Dia tidak berubah? Aku saja hampir merasa seperti diubah" sambung Livy
  "Hm... Kak Miyuki, apakah Kak Zalinsky itu tidak pernah memakai otaknya?" tanya Alice
  "Bukannya tidak pernah memakai otaknya, dia hanya tidak tau bagaimana cara memakainya" jawab Miyuki.

Blackheart melemparkan aura-aura hitamnya yang berwujud tombak ke arah Zalinsky. Tapi Zalinsky tetap saja berhasil menghindar. Zalinsky mengeluarkan botol bir dari belakang bajunya lalu mulai minum.

  "Kau!" Blackheart semakin emosi
  "Aeeeooowaaaa.... Aku akan melindungi te- hek... Teman-temanku!" teriak Zalinsky asal-asalan

Livy kebingungan. Miyuki terpikirkan sesuatu.

  "Aku baru sadar... Selama ini aku bergabung dengan Black Operatives hanya untuk kelak nanti aku bisa membalaskan dendam. Tapi Zalinsky... Dia bergabung karena... Di pikiran dan hatinya, dia ingin melindungi orang yang berharga dalam hidupnya" ucap Miyuki
  "Hm?" Livy menoleh ke Miyuki
  "Selama hidupku, aku selalu dibutakan dengan balas dendam... Walaupun aku membalaskan dendam, tapi keluargaku tidak akan kembali. Lalu, semakin lama aku terbawa dendam, maka semakin dekat juga aku dengan sisi gelapku. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi" sambung Miyuki
  "Itu juga yang baru kupikirkan" balas Livy

  Miyuki mengingat kembali betapa bodohnya dirinya selama ini. Dia merasa bahwa dirinya dan Zalinsky itu sama-sama bodoh walau kebodohan mereka itu berbeda. Miyuki bodoh karena membiarkan dirinya dibutakan oleh dendam sementara Zalinsky bodoh karena... Tidak tau cara memakai dan jarang memakai otaknya. 

Miyuki berpikir, sejenak dapat melihat keluarganya datang dan memeluknya. Miyuki sadar, kedua orang tuanya tidak mau Miyuki menjadi orang yang pendendam seperti yang selama ini terjadi. Dia pun merelakan kedua orang tuanya pergi dan bersedia melupakan segala dendamnya.

Tiba-tiba tubuh Miyuki berubah menjadi normal kembali. Miyuki sudah bisa bergerak seperti biasa. Robot-robot yang dikendalikan Alice melepaskan tali yang mengikat Miyuki. Miyuki tersenyum.

  "Aku mengerti sekarang!" ucap Miyuki. "Livy, Alice, ayo kita hentikan Blackheart. Kali ini bukan karena aku membencinya... Tapi, sudah menjadi tugas kita... Kemudian, aku juga ingin melindungi orang-orang yang kusayangi!"
  "Tapi bagaimana caranya? Kita bahkan tidak bisa menembus perisai yang dibuat Blackheart" keluh Livy
  "Pasti ada caranya"

PRANG!!!

Perisai yang dibuat Blackheart memakai aura hitamnya pecah setelah dipukul Zalinsky. Livy, Alice, Miyuki dan Blackheart serempak terkejut.

  "T-Tidak mungkin!" Blackheart menggelengkan kepalanya. "Kenapa?! Bagaimana caranya dia bisa memecahkan pertahananku? Apa dia benar-benar tidak mempunyai rasa benci?!"
  "Livy! Sekarang!" perintah Miyuki
  "Kakomi; Shi, kel, ta... Keluarlah!" balas Livy

  Shi, Kel, dan Ta keluar dari bawah tanah dan langsung menyerang Blackheart. Blackheart menangkis serangan Kel tetapi itu membiarkannya terbuka untuk diserang oleh Shi, Ta dan Zalinsky (yang mabuk). Miyuki sesegera mungkin memakai kesempatan itu untuk menyerang dengan pedang miliknya tetapi Blackheart mengelak.

  "Alice!" teriak Miyuki
  "Sedang kuusahakan!" balas Alice

Salah satu robot menembakan tali pada Blackheart tetapi Blackheart memotongnya dengan pedang. Di saat itulah, Miyuki menikam Blackheart tepat di tulang rusuk dengan pedangnya. Gerakan Blackheart terhenti. Blackheart memegang kepala Miyuki tetapi Miyuki tidak bisa diubah menjadi monster lagi.

  "Berakhir sudah" bisik Miyuki

Miyuki mencabut pedangnya lalu menebas kepala Blackheart. Kepala Blackheart putus. Seluruh pasukan kegelapan pun tiba-tiba runtuh ke tanah kemudian pecah lalu menghilang tanpa bekas. Kabut tebal yang menutup seluruh kota menghilang.

Bunga-bunga berhenti turun dari langit. Zalinsky jatuh ke tanah karena terlalu mabuk. Seluruh pasukan undead milik Zarg berhenti. Mereka kemudian menghilang tanpa jejak begitu juga dengan Zarg.

  "Apakah kita... Berhasil?" tanya Livy
  "Mungkin" jawab Miyuki

************

  Pada saat bersamaan di dimensi lain. Lebih tepatnya, di tempat pertemuan para pemimpin pasukan kegelapan.

Sebuah lilin yang mewakili Blackheart dan divisinya padam.

  "Jadi... Divisi pertama telah dimusnahkan oleh Miyuki Rica. Dan Zarg beserta pasukannya telah kembali lagi ke asal mereka" ucap Lich merah
  "Miyuki Rica mempunyai salah satu pedang keramat kan? Kita tidak bisa menyentuh pedang itu. Kita harus membunuh Miyuki Rica sebelum dia menjadi masalah besar bagi rencana majikan kita" sambung Lich hijau
  "Sudahlah... Meskipun divisi pertama gagal dalam tugas mereka, tetapi mereka sudah melayani majikan kita dengan sangat baik. Tuan ArchLich tidak akan melupakan jasa mereka" sambung Lich merah

Suasana menjadi hening sesaat.
***************
  Kembali ke Bumi. 2 Tahun setelah kejadian invasi Blackheart...

  Miyuki Rica sedang berjalan di mall dengan Livy dan Zalinsky. Miyuki memberi kode untuk berpencar di antara keramaian di kota. Livy dan Zalinsky berpencar dan bersatu dengan keramaian.

  "Bagaimana? Apakah target terlihat?" tanya Miyuki lewat microphone
  "Letnan, aku melihat target! Dia berada di jam 3 dari arahmu sekarang" jawab Zalinsky

Tiba-tiba saja seorang laki-laki berubah menjadi cacing raksasa. Seluruh pengunjung berlari panik. Livy, Zalinsky dan Miyuki berlari menghadapi cacing raksasa itu.

  "Tidak ada yang bisa menghentikanku! Kami akan menguasai planet ini!" teriak cacing itu
  "Halah, aku tak menyangka target kita rupanya bukan manusia..." keluh Livy
  "Ayolah, Livy. Kita sudah melalui yang lebih gila daripada cacing kan?" balas Zalinsky
  "Zalinsky benar" sambung Miyuki

Miyuki menghunus pedang miliknya. Zalinsky mengeluarkan pistol sementara Livy memanggil beberapa kelalawar.

  "Baiklah tim! Ayo kita mulai!" perintah Miyuki
  "Siap laksanakan Letnan!" balas Livy dan Zalinsky kompak

The End
*************


Tidak ada komentar:

Posting Komentar