Rabu, 15 Mei 2013

Zano & Kawanan : Nyasar di Jepang Part-1

  Zano & Kawanan : Nyasar di Jepang adalah sebuah cerita yang merupakan bagian dari "Zano & Kawanan".
Cerita ini terinpirasi dari fanfict postingan Kak Aziz di Blognya.
Inilah link postinganya ;
Fanfict for Stella part 30
Fanfict for Stella part 31 

Zano dan Sesil diundang untuk pergi ke Jepang. Apakah yang akan terjadi?

Selamat membaca!

 *****
Zano & Kawanan
Nyasar di Jepang
Part 1
Departure 



  "Kakak! Beneran nih Kak?"
  "Ya iya lah! Dia itu temen Kakak! Masa dia bohong tentang ngajakin kamu ke Jepang?"
  "Ah?! Masa! Yei!"
  "Huss, kayak anak kecil kamu!"
  "Maaf"
  "Tapi kamu udah tau namanya sama nama pacarnya kan?"
  "Iya Kak! Hehe"

  Itulah percakapan singkat antara gue dan Sesil. Hari ini gue dan Sesil diajak oleh seorang pacar teman gue untuk pergi ke Jepang. Temen gue ini baru saja berhasil mendirikan sebuah usaha dan ingin sekali gue sebagai teman baiknya (yang entah bagaimana, menurut dia berjasa sekali buat dia) datang. Dia juga meminta gue untuk membawa adik gue.

Beberapa menit lamanya gue dan Sesil mengelilingi bandara. Tiba-tiba ada seorang perempuan asli Jepang datang menghampiri kami... Cantik orangnya (menurut gue). Ketika perempuan itu di depan kami, dia langsung membungkuk. Sesil juga demikian. Gue bingung. Tiba-tiba Sesil mendorong kepala gue ke bawah sehingga gue sekarang ikut-ikutan membungkuk.

  "Hajimemashite. Watashi wa Hiromi desu" sapa perempuan itu

Oh, Ini pasti cara orang Jepang menyapa! Tapi dia ngomong apa?

  "Sesil-chan desu ka?" tanya perempuan itu sambil menatap Sesil
  "Hai, Sesil desu" jawab Sesil
  "Hajimemashite. Douzo yoroshiku" balas perempuan itu
  "Kochira koso douzo yoroshiku onesghaishimasu" balas Sesil

Lalu perempuan itu melihat gue.

  "Zano!" Jawab gue dengan muka setengah bingung
  "Oh Zano-chan. Hajimemashite" balas perempuan itu sambil membungkuk. Gue juga melakukan hal yang sama (gue cuma ikut-ikutan aja).
  "Ses, bantuin" bisik gue. Sesil membisikan beberapa kata Jepang dan gue hanya mengikuti saja lalu gue nyengir sambil menggaruk-garuk kepala.
  "Wah kalian hebat" puji perempuan itu

Hah?! Dia bisa ngomong bahasa Indonesia?! Kampret, kenapa kagak dari tadi aja?! Gue tadi sampe hampir kena serangan jantung sementara.

  "Terimakasih Hiromi-san!" balas Sesil sambil membungkuk
  "Oh Kak Hiromi?"
  "Iya. Saya Hiromi! Saya tidak tau kamu bisa berbahasa Jepang juga Zano-chan walaupun masih belum sebaik adikmu"
  "Hehehe, yang tadi juga dibantu sama Sesil kok" Gue menepuk kepala Sesil.

Jujur, gue sendiri tidak tau sejak kapan Sesil menguasai bahasa Jepang. Gue sendiri bahkan tidak tau kalau dia bisa berbicara bahasa Jepang. Kira-kira dia bisa bahasa alien enggak ya? Halah...

  Kami berdua hanya mengikuti Hiromi. Mulai dari proses melapor ke petugas bandara sampai naik pesawat. Tak lama kemudian, pesawat yang kami tumpangi take off.

Ketika sementara dalam perjalanan. Gue memandang awan. Gue harap tiba-tiba gatot kaca muncul ato apaaan kek biar gak bosen gitu.

  "Kakak bosan ya?" bisik Sesil yang duduk di sebelah kiri gue.
  "Yoi Ses"
  "Oh iya, kalian berdua kalau pergi jangan terlalu jauh-jauh ya. Saya takut nanti kalian hilang" bisik Hiromi yang duduk di depan kami berdua
  "Hehe, tenang aja Kak Hiromi!" Gue mengacungkan jempol. "Ah! Gue baru inget!"

Gue langsung mengeluarkan papan catur. Ya benar! Papan catur! Gue sengaja bawa. Meskipun gue kurang mengerti cara mainya tapi gue rasa Sesil bisa jelasin. Hiromi dan Sesil menahan tawa melihat gue mengeluarkan papan catur.

Jadi kami bertiga kadang menghabiskan waktu dengan bermain catur (mainya gantian... dan gue kalah terus) kadang kami bertiga kompak tidur bersamaan. Diantara kami bertiga, yang tidur paling lama adalah gue. Entah berapa lama gue sudah tidur tiba-tiba gue dibangunkan oleh Sesil.

  "Kakak. Tidurnya lama banget. Pesawatnya mau mendarat"
  "Ha? Pesawatnya mau berubah jadi kapal selam?" gue kaget
  "Bukan Kak! Pesawatnya sudah mau mendarat di Jepang"

  Gue mengikuti instruksi yang diberikan pramugari. Tak lama kemudian pesawat sukses mendarat di bandara. Gue bersyukur bandaranya bukan di dalam laut. Kami bertiga turun dari pesawat.

  "Ehm, ini di mana ya?" gue melihat sekeliling gue
  "Ini Narita Airport!" kata Hiromi dengan semangat
  "Nari - apa?" gue menaikan alis
  "Narita Kak!" sambung Sesil
  "Oh..." itulah respon gue. Kelihatanya kayak orang yang sudah mengerti padahal sebenarnya enggak. Sebenarnya siapa yang mau nari di sini sih?



Setelah melakukan hal yang mainstream di bandara (kayak mengambil barang-barang, dll). Kami bertiga sekarang menunggu bus.

  "Ayeh...." bisik gue (ke diri gue sendiri)
  "Kenapa Kak?"
  "Kakak kebelet.."
  "Ahahaha, cepat ke kamar mandi sebelum bus tiba" kata Hiromi
  "Iye, iye!"



Gue pergi kembali masuk ke dalam bandara. Kampret, udah bandaranya gede... semua tulisanya rata-rata pake bahasa Jepang. Memang ada bahasa Inggris sih tapi gue mana ngerti? Setelah beberapa menit gentayangan gak jelas, gue berhasil menemukan kamar mandi. Hah, lega....

Sekarang gue mau kembali... tapi lagi-lagi karena bandaranya terlalu luas (buat gue) jadi gue nyasar... lagi. Seperti biasa, gue berhasil menemukan pintu keluar. Gue melihat busnya sudah tiba tapi Sesil dan Kak Hiromi tidak kelihatan. Mungkin sudah naik kali...



  Gue naik aja busnya tanpa berpikir lama. Gue duduk di barisan belakang. Sesil dan Kak Hiromi masih belum kelihatan juga batang hidungnya. Tanpa disadari, gue ketiduran. Ketika gue bangun, kebetulan busnya tiba di halte. Semua penumpang turun, gue juga ikut-ikutan turun.

Sesil sama Kak Hiromi tidak kelihatan. Gue memperhatikan baik-baik.. ternyata Sesil dan Kak Hiromi sejak awal tidak ada di bus yang gue tumpangi... Kesimpulanya, gue nyasar... yang lebih mengerikannya lagi, gue lupa cara bermain catur...

TIDAAAAAAK!!!!

Bersambung
****

  Episode selanjutnya, Zano baru menyadari kalau dia nyasar di Jepang. Apa yang akan dilakukan Zano selanjutnya? Aksi gila apa yang kira-kira akan dilakukanya di Jepang?

Part selanjutnya DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar