Jumat, 22 Maret 2013

Apaan : The Legend of Oong

MUIIAA!
*Loncat dari atas genting*

Hey Sobat Readers!

  Leaper di sini. Gue pengen menunjukan sebuah cerita yang gue tulis. Gue sendiri enggak tau apa yang memotivasi gue buat menulis cerita (yang gak jelas) ini. Yah, gue harap Sobat Readers (paling tidak) merasa terhibur setelah membaca cerita (yang gak jelas) ini.

Oh, dan maaf kalo gue belakangan ini gak menulis apa-apa. Gue sibuk dengan dunia pendidikan dan gue juga disibukan dengan kesusahan buat istirahat (dalam hal ini, tidur) karena anak-anak tetangga pada ribut (namanya juga anak-anak). Selain itu, gue juga sering bingung mau nulis apa. Tch... kok jadi curhat sih ?

Happy reading Sobat Readers!


***********

  Api, air, tanah, udara.

Jaman dahulu, semua negara hidup dengan damai. Tapi... semua berubah saat negara api menyerang. Hanya Oong, seorang laki-laki keren jomblo (gak laku) keturunan asli Indonesia yang mampu menyelamatkan dunia!

Tapi...

Di saat dunia membutuhkanya... Dia malah asik minum miras di pinggir sungai dan nyasar entah ke mana... Beratus-ratus tahun kemudian, Seorang mahasiswa yang baru belajar demo bernama Samsudin dan temanya, seorang mahasiswa yang kece (diantara yang memble) bernama Junaidi sedang liburan di pulau Bangka. Ketika sementara berjalan di tengah-tengah hutan, mereka menemukan... apa hayo?

Mereka menemukan sebuah botol minuman plastik (apa?!).

  Merasa seperti sedang syuting sebuah iklan di TV. Samsudin menggosok botol minuman itu dengan tanganya sementara Junaidi secara tidak sengaja menggosok jidat Samsudin dengan abu gosok. Beberapa menit lamanya mereka berdua menggosok botol minuman itu tapi tidak ada jin yang keluar. Mungkin saja memang tidak ada penghuninya.

Putus asa dan kesal, Samsudin menendang botol itu.

PLAK!

Tidak sengaja botol itu mengenai kepala dari seorang hansip yang sedang mencari toilet umum terdekat dan tukang jamu.

  "SIAPA ITU?!" teriak hansip itu sambil mengeluarkan sebuah pentungan. Siap menghajar siapapun yang menendang botol minuman tadi.

Samsudin dan Junaidi menirukan pose kung fu.

  "Kita lagi latihan Om!" jawab Samsudin memasang tampang munafik.
  "KUTANG AJAR!" teriak Hansip itu
  "Kurang..." keluh Junaidi
  "BODO AMAT! SINI KALIAN BERDUA!" Hansip itu mengejar mereka berdua. Samsudin dan Junaidi malah berlari ke arah hutan tanpa ragu-ragu.

Samsudin dan Junaidi berlari sekuat tenaga tapi hansip itu juga lumayan kuat. Sekilas, Samsudi dan Junaidi mirip Upin dan Ipin yang lagi dikejar-kejar oleh Helder.

  "JANGAN BERHENTI!" teriak Hansip itu dengan tampang sangarnya. Teriakanya tentu saja sudah dilaksanakan Samsudin dan Junaidi.

Tanpa sengaja, Samsudin tersandung kacang. Ia terpeleset dan jatuh masuk ke dalam sebuah lubang diikuti oleh Junaidi yang bernasib sama.

  "Aduh!" teriak Junaidi
  "Cia, cia, cia, cia, cia!" teriak Samsudin yang tanganya tertindis badan Junaidi
  "Sori Bro!" Junaidi melangkah mundur
  "Di mana ini?" tanya Samsudin
  "Gak tau mamen" Junaidi melihat sekeliling. Tiba-tiba ekspresinya berubah menjadi 2x lipat lebih mirip dengan topeng monyet
  "Napa lu?"
  "Tuh liat! Gue nemuin keramik Cina!" Junaidi menunjuk ke sebuah bongkahan es

Karena penasaran, Samsudin dan Junaidi berjalan mendekati bongkahan es itu. Di dalam bongkahan es itu, tampak seorang laki-laki yang beku. Tidak tega melihat laki-laki yang beku itu, Samsudin dan Junaidi bertekad untuk mencairkan es itu.

Mereka berdua tanpa ragu segera makan bekal mereka karena lapar. Setelah makan, mereka berdua membuat sebuah tungku api di sekitar bongkahan es itu dengan harapan bongkahan es akan mencair lalu mereka berdua bisa masuk infotaiment karena telah menyelamatkan orang yang beku.

  Ternyata es itu mencair dengan cepat. Kini harapan Samsudin dan Junaidi untuk masuk infotaiment gagal. Jangankan infotaiment, masuk akal aja enggak!

  "Brrr, di mana ini?" tanya laki-laki yang baru bebas dari es
  "Gak tau Bro. Nama lu siapa?" tanya Junaidi
  "Nama gue? Gue adalah... Oong!" jawab laki-laki itu
  "Ooh" kata Samsudin
  "Bukan Ooh, tapi Oong!" kata Oong

Sejenak pertemanan antara mereka bertiga terjalin. Kini, Samsudin dan Junaidi memiliki tugas baru... yaitu untuk membantu Oong mempelajari kembali semua pengendalian elemen dan menyelamatkan dunia dari ancaman negara api.

  Petualangan hebat (dan tak masuk akal) mereka bertiga pun... dimulai!

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar