Senin, 05 Agustus 2013

The Revenge Part-4

  "The Revenge" adalah salah satu dari hasil karya Green Leaper AKA Leaper. Seperti biasa, entah apa yang memotivasi Leaper untuk menulis cerita ini.
 

Part sebelumnya, Dengan partner barunya. Miyuki Rica ditugaskan untuk memburu seorang Vampir. Hasilnya? Mereka sukses...
 

Happy Reading ! 


******
The Revenge
Part-4
Pemburuan

  Suatu hari di Jakarta...

  Seekor kelalawar terbang melintasi langit kota Jakarta yang panas terik. Kelalawar tersebut bergelantungan pada sebuah pohon di salah satu SMA. Tidak ada yang menyadari kalau kelalawar tersebut sedang ada di pohon itu. Siswa-siswi terlihat pulang dengan ceria.

Kelalawar tersebut mengamati siswa-siswi dengan baik-baik lalu terbang menuju ke halaman belakang sekolah. Halaman belakang sekolah memang selalu sepi karena selalu gelap. Di halaman belakang sekolah, ada seorang siswi sedang membuang sampah.

Tanpa disadari siswi tersebut. Sepasang mata merah menyala sedang mengawasi dari sudut yang paling gelap. Sepasang mata tersebut menatap pada kelalawar. Kelalawar tanpa ragu-ragu terbang meninggalkan sekolah tersebut. Tak lama kemudian terdengar teriakan seorang siswi yang tadi.

  Kelalawar yang tadi terbang menuju ke seorang siswi lain yang sedang duduk menulis di hutan. Siswi itu adalah Livy. Kelalawar yang tadi datang dan bersandar pada pundak kanan Livy.

  "Oh, sudah kembali rupanya?" sapa Livy kepada kelalawar itu.

  Kelalawar tersebut mengeluarkan suara seolah-olah dia berkomunikasi dengan Livy. Hanya Livy yang dapat mengerti apa yang dikatakan kelalawar tersebut.

  "Ooh.. Begitu ya" Livy menaruh jari telunjuk di dagunya dan berpikir sejenak kemudian dia tersenyum. "Hihihi... Terimakasih ya"

Kelalawar yang tadi terbang meninggalkan Livy. Livy tersenyum sejenak kemudian dia berubah menjadi sejumlah kelalawar dan terbang pergi.


*******

  Beberapa menit kemudian, di markas rahasia tersembunyi Black Operatives di Jakarta...

  Haunter sedang mengamati laporan-laporan yang masuk satu per satu. Terdengar bunyi ketukan pintu. Seorang prajurit masuk membawa beberapa lembar kertas.

  "Lapor! Ada pergerakan dari pasukan kegelapan... Korban mereka adalah seorang siswi SMA kelas 2 bernama Frisilia Putri. Umur 16 tahun. Penduduk asli Indonesia. Dia ditemukan tewas dalam kondisi yang memprihatinkan di halaman belakang sekolah" ucap seorang prajurit Black Operatives kepada Haunter
  "Apakah pihak kepolisian lokal sudah mengetahui hal ini?" tanya Haunter
  "Sudah pak. Saat ini... Mereka sedang menuju ke TKP" jawab prajurit itu
  "Apakah agen kita sudah berhasil menyusup ke dalam satuan yang diturunkan ke TKP?" tanya Haunter
  "Sudah pak! Seorang Operative dari tim Anda. Private Solovoski. Sniper. Dia berhasil menyamar sebagai salah satu anggota Polisi lokal" jawab prajurit itu.
  "Bagus..." Haunter diam sejenak. "Bagaimana dengan Rica?"
  "Ehm... Masalah itu Pak..."

*******

  Pada waktu yang bersamaan di sebuah toko pakaian di dalam mall di Jakarta...

  "Bagaimana menurutmu?" Tanya Miyuki sambil menunkan sebuah baju baru
  "Ah... Apanya?" tanya Zalinsky
  "Baju ini... Apakah aku terlihat cantik dengan baju ini?"
  "Eh.... Cukup" jawab Zalinsky sambil menunjukan ekspresi kebingungan
  "Cukup cantik?"
  "Cukup hancur... Aku tidak punya selera fashion" jawab Zalinsky
  "Haaah.. Setidaknya bergunalah sedikit untukku Zalinsky" keluh Miyuki

*******

  Sementara itu pada sekolah yang telah terjadi pembunuhan...

  Kepolisian setempat telah tiba. Mereka segera memasang garis Polisi dan mulai memeriksa TKP, bertanya pada beberapa orang. Tanpa disadari mereka, salah satu dari mereka adalah anak buah Haunter yang menyusup.

Sebenarnya Black Operatives divisi infantri bisa saja langsung turun ke TKP tetapi keberadaan mereka akan membuat kepanikan karena mereka terkenal dengan sikap mereka yang (rata-rata) dingin terhadap siapapun kecuali sesama anggota Black Operatives.

Untuk mencegah kepanikan yang tidak diperlukan, mereka hanya mengirim beberapa orang mata-mata. Salah satu dari mata-mata mereka adalah Solovoski dari divisi Infantri 1.

  "Mengerikan" gumam Solovoski sambil melihat mayat dari siswi yang tewas

Siswi tersebut dibunuh dengan bengis. Beberapa organ-organ dalam terpotong-potong dan disebarkan di seluruh TKP. Kepala dari siswi tersebut telah dipotong dan tergeletak 1 meter dari tubuhnya. Mata sebelahnya hilang. Separuh kepalanya telah dikuliti dan separuhnya lagi telah hancur. Otak dari korban hanya tinggal sedikit saja yang masih ada pada tempatnya. Sisanya menghilang entah ke mana. Beberapa bagian pada anggota tubuh korban hanya tinggal tulang saja. Beberapa bagian tubuh lain dikuliti.

  "Heheheh... Sepertinya kita mempunyai Brain sucker berkeliaran di kota" bisik Solovoski pada alat komunikasi yang sudah disetel untuk terhubung pada markas Black Operatives

*******

  Kembali pada Miyuki dan Zalinsky...

  Livy memasuki mall. Tentu saja, pakaian yang dikenakannya bukan seragam SMA lagi. Entah bagaimana caranya atau sejak kapan dia berganti pakaian. Dia mendekati Miyuki dan Zalinsky lalu membisikan sesuatu kepada mereka berdua.

Mereka tidak bisa membicarakan hal-hal penting di mall. Mereka bertiga pergi ke rumah Miyuki. Di sana mereka bisa membahas segala sesuatu tanpa khawaktir jika ada yang menguping.

  "Brain Sucker?!" Miyuki dan Zalinsky kaget
  "Ya. Tadi terlihat sedang mengintai seorang siswi di salah satu SMA. Mungkin sekarang berita tentang kasus pembunuhan bengis telah menyebar" ucap Livy
  "Zalinsky, tolong nyalakan TV" pinta Miyuki
  "Ba-baik" Zalinsky menyalakan TV. Kebetulan berita tentang pembunuhan bengis sedang tayang
  "Eh... Brain Sucker itu apa?" tanya Zalinsky 
  "Haaah... Biar kujelaskan"

  Brain Sucker adalah makhluk yang berwujud humanoid tetapi mempunyai kulit yang bisa berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya. Kakinya menyerupai elang dan tangannya memiliki 2 cakar. Di setiap tangan terdapat sebuah tulang tajam yang menyerupai bilah pisau. Kepalanya seperti lintah. Memiliki banyak gigi tajam dan sebuah lidah yang berbentuk seperti sedotan tajam.

Lidah Brain Suckers cukup kuat untuk memecahkan tulang manusia dan bisa menyedot otak. Meskipun makanan utamanya adalah otak, Brain Suckers mempunyai kebiasaan untuk bermain-main dengan mayat dari mangsa.

Brain Suckers merupakan makhluk yang mempunyai kekuatan fisik lebih kuat daripada manusia. Gerakannya sangat cepat. Oleh karena itu menyerang Brain Suckers tanpa senjata adalah bunuh diri. Ironisnya, meskipun mereka memakan otak... Sebagian besar Brain Suckers tidak mempunyai kemampuan intelektual sama sekali. Mereka hanya bertindak berdasarkan naluri.

  "Lalu... Apa mereka ada hubungan dengan pasukan kegelapan?" tanya Zalinsky
  "Brain Suckers digunakan oleh pasukan kegelapan karena kelincahan dan kekuatan fisik mereka" jawab Livy
  "Hm... Berarti mereka lebih cepat daripada zombie. Sial... Kenapa makhluk seperti itu harus ada?" Zalinsky mengepalkan tangannya.  "Apa yang harus kita lakukan Sersan?" tanya Zalinsky
  "Yang bisa kita lakukan adalah melacaknya" jawab Miyuki
  "Bukankah itu hanya membuang-buang waktu? Memprediksi ke mana dia akan pergi itu sulit" protes Livy
  "Bukan pergerakannya... Tapi siapa atau apa yang diincarnya" balas Miyuki
  "Karena korbannya baru satu pasti susah sekali" gumam Livy

********

  Di dimensi lain... Lokasi tidak diketahui...

  Sesosok zombie menghadap sesosok komandan tengkorak yang sedang memandangi dunianya yang begitu tidak bersahabat untuk makhluk hidup.

  "Si penghisap otak itu telah memakan korban pertamanya" lapor zombie itu. "Blackheart..."
  "Bagus... Biarkan dia menjalankan tugasnya" balas Blackheart
  "Tapi... Untuk apa dia memangsa seorang pelajar SMA biasa?"
  "Hahaha... Kau pikir aku akan membiarkan penghisap otak itu memangsa orang seenaknya? Ada sesuatu yang harus dilakukan oleh penghisap otak itu"
  "Dan apakah... Hal yang harus dilakukan penghisap otak itu?" tanya zombie

Blackheart menatap zombie tersebut. Dia kemudian tertawa.

Bersambung
***********

  Part selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar