Jumat, 02 Agustus 2013

The Revenge Part-3

  "The Revenge" adalah salah satu dari hasil karya Green Leaper AKA Leaper. Seperti biasa, entah apa yang memotivasi Leaper untuk menulis cerita ini.

Part sebelumnya.


Happy Reading !



*****
The Revenge
Part-3

  Markas Rahasia bawah tanah Black Operatives, suatu tempat di Jakarta.

  Beberapa anggota Black Operatives terlihat sedang mondar-mandir. Haunter sedang mengamati beberapa dokumen pada meja komando tertinggi. Mungkin aneh karena pangkat Haunter adalah Kopral.

Tetapi Haunter merupakan orang yang sangat dipercaya oleh High Command dan berkali-kali dia menjalankan misi-misi yang memiliki tingkat kerahasiaan dan kematian yang sangat tinggi. Kemampuan Haunter yang di atas rata-rata serta loyalitasnya yang sangat tinggi membuatnya menjadi orang yang sangat dipercaya.

  "Haunter" sapa seorang prajurit
  "Kapten Venom" jawab Haunter
  "Selamat atas kenaikan pangkat adikmu ya" ucap Kapten Venom
  "Terimakasih Kapten"
  "Oh, dia memiliki seorang partner baru kan?" tanya Kapten Venom
  "Iya Kapten. Private Zalinsky" jawab Haunter

Kapten Venom sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Miyuki Rica adalah partner Zalinsky. Miyuki Rica terkenal sebagai prajurit yang handal dan pintar sementara Zalinsky terkenal karena tidak kompeten dan hanya memiliki otak pas-pasan.

  "Si bodoh itu? Apa dia benar-benar dijadikan partner adikmu?" tanya Kapten Venom
  "Meskipun anda mengatakan demikian... Aku yakin Zalinsky akan menjadi seorang prajurit yang baik" jawab Haunter.
  "Hmph... Begitu rupanya" gumam Kapten Venom. "Aku baru saja menerima laporan... Mereka berdua sedang menjalankan tugas pertama mereka kan? Aku harap tidak terjadi apa-apa"
  "Aku yakin mereka pasti baik-baik saja" balas Haunter

*******

  Sementara itu di depan sebuah gedung tua di dekat kota...

  "Untuk apa kau memakai itu?!" keluh Miyuki
  "Memangnya salah kalau kita memburu vampir dengan panci?" tanya Zalinsky
  "Urhg... Kau...."

  Miyuki mengambil panci yang dibawa Zalinsky lalu memukul kepala Zalinsky dengan panci itu. Zalinsky mengelus-ngelus kepalanya.

  "Argh! Sakit Sersan!" kata Zalinsky
  "Kau kira kita akan berhadapan dengan zombie yang bergerak sangat lambat? Kita akan berhadapan dengan seorang vampir!" omel Miyuki
  "A-Ampun Sersan!" balas Zalinsky dengan keringat dingin
  "Haaah, sudahlah. Tidak ada gunanya aku mengomelimu sekarang" Miyuki menatap gedung di depannya. "Intel mengatakan bahwa ada seorang vampir tinggal di sini. Berusahalah untuk tidak digigit"

Miyuki mengeluarkan pistol miliknya. Zalinsky memegang panci miliknya. Miyuki mulai melangkah masuk duluan. Zalinsky tepat berada di belakangnya.

Gedung tersebut kosong. Tidak ada isinya. Area di dalam gedung tersebut sangat luas dan berdebu. Miyuki dan Zalinsky memperhatikan sekeliling mereka dengan teliti. Tiba-tiba beberapa pisau melayang ke arah mereka berdua.

  "Menghindar!" teriak Miyuki sambil tiarap
  "Meng- apa?" tanya Zalinsky sambil melihat ke depan. "UA! PISAU?!"

Pisau-pisau tersebut menancap tepat di dekat Zalinsky. Kaki Zalinsky bergetar. Tampangnya jadi pucat. Keringat dingin mulai berucuran.

  "Kenapa dunia bisa sekejam ini?" keluh Zalinsky
  "Jangan lengah!" teriak Miyuki

  Sesosok perempuan yang memakai seragam SMA melayang dan memukuli Zalinsky sebelum Zalinsky bisa merespon teriakan Miyuki. Zalinsky terpental ke tembok.

Rambut siswi ini panjang sampai ke pinggang. Matanya berwarna merah, dia memiliki taring seperti vampir lain, dan dia melayang 1 meter dari atas tanah. Melihat Miyuki, dia tersenyum.

  "Ah, kau pasti Miyuki Rica dari Black Operatives" sapa vampir itu
  "Ya" jawab Miyuki sambil berdiri dan mengacungkan pistol ke kepala vampir
  "Wah,wah,wah, suatu kehormatan untuk diburu olehmu... Miyuki Rica. Aku sudah mendengar kabar tentang dirimu" ucap vampir itu. "Satu-satunya orang yang selamat dari pulau kehidupan"
  "Aku! Aku! Bagaimana denganku?" tanya Zalinsky yang posisi kepalanya di bawah dan kaki di atas
  "Aku tidak tertarik" jawab vampir itu
  "Kejamnya..." keluh Zalinsky
  "Hey vampir, kalau kau mengetahui namaku... Pasti kau ada hubungannya dengan pasukan kegelapan!" ucap Miyuki
  "Jika kau tak keberatan, panggil aku Livy" balas vampir itu

Miyuki mulai menembaki Livy. Dengan lincah, Livy menghindari semua tembakan-tembakan tersebut. Livy melemparkan pisau ke arah Miyuki. Miyuki selalu berhasil menghindari serangan Livy. Kadang-kadang Zalinsky mencoba menghajar Livy dengan panci tetapi selalu berakhir dengan dirinya dilempar ke tembok.

******

  Pada saat bersamaan di markas rahasia Black Operatives...

  Kapten Venom mengambil kopi sambil mengamati beberapa dokumen yang tertata rapi di atas meja. Haunter seperti sedang memikirkan sesuatu.

  "Meskipun Rica adalah prajurit yang berbakat... Aku khawaktir" ucap Haunter
  "Tentang?"
  "Pengetahuannya tentang vampir itu benar-benar kurang" jawab Haunter. "Zalinsky apalagi"
  "Hahaha, aku sendiri belum pernah berhadapan dengan vampir selama aku jadi prajurit"
  "Serangan frontal terhadap vampir itu benar-benar tidak berguna. Mereka lincah dalam menghindari serangan" balas Haunter. "Apalagi jika bulan sabit..."
  "Kopral, bukankah kau pernah menangkap vampir dengan tangan kosong?" tanya Kapten Venom
  "Ya, itupun karena dia tidak menyadari kalau sedang diikuti" jawab Haunter

*******

  Kembali ke Miyuki dan Zalinsky...

  "UARRRGH!"
  "Zalinsky! Berusahalah untuk berguna sedikit!" keluh Miyuki
  "Aku sedang berusaha dari tadi Sersan!" jawab Zalinsky yang baru dilemparkan ke dinding lagi
  "Kau tidak akan bisa menangkapku hanya dengan anak buahmu yang bodoh itu" ledek Livy

  Miyuki menghunus pedang miliknya dan mulai menyerang lagi. Livy terus-terusan menghindari serangan dengan sangat gampang. Tiba-tiba sebuah telur melayang dan mengenai kepala Livy.

  "Aku tau kelemahan para vampir adalah bawang! Tapi yang kubawa sekarang adalah telur!" Zalinsky bersiap-siap melempar telur
  "Zalinsky, jangan melakukan hal-hal yang bodoh" keluh Miyuki

Livy menunjuk ke Zalinksy. Beberapa kelalawar muncul entah dari mana dan mulai menyerang Zalinsky. Zalinsky mengambil obat nyamuk.

  "Seperti itu..." Keluh Miyuki. "Zalinsky!"

Miyuki berlari untuk menyelamatkan Zalinsky tapi Livy muncul di depannya. Tatapan dari Livy semakin mengerikan.Tetapi rasa takut tidak ada pada Miyuki.

  "Kau... Jawab pertanyaanku yang tadi! Apakah kau ada hubungan dengan pasukan kegelapan yang menginvasi pulau kehidupan?!" tanya Miyuki
  "Sama sekali tidak. Pada kenyataanya, aku membenci mereka. Stok makanan untuk vampir di sekitar pulau itu jadi berkurang" jawab Livy

KLANG!

  Livy jatuh ke tanah. Zalinsky rupanya mengahntam kepala Livy dengan panci ketika Livy sedang berbicara dengan Miyuki. Miyuki dengan cepat berusaha untuk memborgol tangan Livy tetapi belum sempat dia melakukannya, Livy berubah menjadi kelalawar dalam jumlah banyak.

Kelalawar-kelalawar tersebut berpencar dan bersatu lagi membentuk Livy tepat di belakang Miyuki. Mata Livy mulai menyala. Tatapannya mungkin bisa membuat orang-orang terkena mimpi buruk bagi yang memiliki mental tidak kuat.

  "Ahahaha! Benda seperti itu tidak akan bisa melukaiku!"

Miyuki melakukan tendangan ke belakang. Livy berhasil menghindar. Zalinsky sedang sibuk memukuli kelalawar-kelalawar dengan panci sehingga kali ini dia tidak bisa menolong.

  "Aku akan menyingkirkan kawanmu dulu... Setelah itu..." Livy memegang sebuah pisau kecil di tangannya. "Aku akan bersenang-senang denganmu" Livy melempar pisau ke arah Zalinsky
  "Zalinsky! Awas!"

Zalinsky menangkis pisau tersebut dengan panci. Tak lama kemudian, dia mulai mengayunkan panci dengan liar ke segala arah. Sementara Miyuki lengah, Livy mencekik Miyuki.

  "Biasanya aku menghisap darah laki-laki... Tapi darahmu saja sudah cukup untuk hari ini"

  Miyuki mencoba melepaskan diri tapi genggaman Livy terlalu kuat. Tatapan mata Livy berhasil membuat seluruh tubuh Miyuki jadi tidak bisa bergerak. Zalinsky tidak mampu menolong. Kelalawar-kelalawar membuatnya kewelahan. Miyuki sempat berpikir bahwa dia akan menjalani sisa hidupnya sebagai vampir.

Tepat ketika akan digigit, sebuah tali mengikat leher Livy. Livy terkejut. Begitu juga dengan Miyuki. Tali tersebut mencekik leher Livy dengan kuat lalu menarik Livy ke tanah.

Livy melepaskan Miyuki. Mereka berdua jatuh ke tanah. Tali tersebut terus menarik Livy sampai dia tergantung di sebuah pohon di luar gedung. Miyuki membantu Zalinsky mengatasi kelalawar-kelalawar lalu mereka berdua menyusul Livy.

Sesampainya mereka di luar. Livy sedang digantung di sebuah pohon. Tepat di atas cabang batang pohon yang menggantung Livy, ada sosok yang tidak asing lagi.

  "Kakak?!" Miyuki melihat sosok itu dengan kebingungan
  "Kopral!" sapa Zalinsky
  "K-Kau..." Livy melihat ke atasnya

  Sosok itu adalah Haunter. Tidak ada yang tau apa yang dilakukannya di sini atau sejak kapan dia ada di sini. Yang jelas, Livy sekarang hampir mati karena dicekik. Livy mencoba melepaskan tali di lehernya tapi sia-sia.

  "Belum selesai" ucap Haunter

Seorang prajurit Black Operatives memakai beret hitam datang menghampiri pohon tempat Livy digantung sambil menyeret zombie yang sudah dipotong tangan dan kakinya. Pandangan yang mengerikan itu membuat Livy, Miyuki dan Zalinsky jadi mual.

  "Kita berhasil menangkapnya Kopral!" ujar prajurit itu
  "Sekarang semuanya telah ada di sini... Biarkan zombie itu menjelaskan semuanya" jawab Haunter sambil memainkan sebuah pisau di tangannya.

Semua orang bingung dengan apa yang terjadi. Mereka menatap zombie yang diseret. Dengan kejam prajurit Black Operatives mengangkat zombie itu ke depan Livy.

  "Livy... Ini belum berakhir! Kami akan datang untuk membunuhmu! Lihat saja! Komandan tertinggi akan datang! Kematianku tidak akan sia-sia!" kata zombie itu

Haunter melepas sebuah tembakan dari pistol. Peluru menembus kepala zombie itu. Zombie itupun mati. Setelah itu, Haunter memotong tali yang mencekik leher Livy. Livy jatuh ke tanah dan sempat lega karena tadi hampir mati.

  "Jadi... Livy. Kau sudah tau kan? Bahkan pasukan kegelapan sedang mengejarmu" ucap Haunter. "Yang aku ingin tanyakan... Kenapa mereka mengejarmu?"
  "Masih ingat dengan kejadian pulau kehidupan kan?" tanya Livy. "Karena banyak manusia yang mati, stok makanan untuk para vampir di sekitar tempat tersebut jadi berkurang. Akibatnya, para vampir berubah menjadi kanibal"
  "Ergh... Mengerikan" Zalinsky menutup mulutnya
  "Terjadi kasus kanibalisme yang merajalela. Hanya ada 1 vampir yang selamat dari kejadian itu... Vampir itu adalah aku. Semenjak itu, aku mulai menyebabkan masalah untuk pasukan kegelapan. Aku ingin sekali mengetahui siapa dalang dibalik pasukan kegelapan" jawab Livy

Miyuki langsung menutup lehernya dengan kain.

  "Tak heran kenapa kau akan menggigitku tadi..." keluh Miyuki
  "Ya, aku adalah vampir yang bisa mengetahui ingatan seseorang jika aku menghisap darahnya yang banyak. Kau... Miyuki Rica. Kau adalah satu-satunya yang selamat dari tragedi itu" jawab Livy.
  "Baiklah" Haunter turun dari atas pohon. "Lepaskan dia. Miyuki, Zalinsky, kalian berdua pulanglah. Aku yang akan melaporkan tugas kalian hari ini"
  "Ta-tapi Kopral, tugas kita hanya menankapnya saja kan? Nasib dari Livy akan ditentukan oleh komando tertinggi!" protes Zalinsky
  "Tugas kita adalah menangkap yang memiliki hubungan dengan pasukan kegelapan. Livy sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan mereka" ucap Miyuki

Livy hanya terdiam di tempat. Miyuki juga terdiam. Setidaknya mereka berdua mempunyai kebencian yang sama terhadap pasukan kegelapan. Mereka juga mempunyai niat untuk membalas dendam.

  "Oh, Livy" ucap Haunter
  "Ah?"
  "Kau sebagai keturunan vampir murni... Kau bisa membuat kelalawar yang bisa memata-matai kan?" tanya Haunter
  "Iya..." jawab Livy
  "Kalau begitu, mulai sekarang... Kau akan dimasukan dalam daftar pengawasan Black Operatives. Pengawasmu adalah Miyuki Rica. Jika kau bisa membuktikan bahwa dirimu memang benar-benar berniat menghapuskan pasukan kegelapan... Maka komando tertinggi akan melepaskan segala tuduhanmu" ucap prajurit Black Operatives
  "Aku mengerti... Terimakasih" jawab Livy sambil menundukan kepala

Bersambung
***********

 Part selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar