Senin, 26 Agustus 2013

Zano & Kawanan : Comblangin Dong Part-3

  "Zano & Kawanan : Comblangin Dong" adalah salah satu episode dari cerita "Zano & Kawanan" buatan Green Leaper.

Part sebelumnya, Zano menceritakan masa lalunya dengan Yuria dan Shiori.

Apa yang akan terjadi? Happy Reading!


*********
Zano & Kawanan
Comblangin Dong
Part-3
Langkah awal

  Gue dan Sesil sementara duduk di teras rumah. Gue kangen (banget) sama adik gue ini. Gak banyak perubahan sih kecuali sekarang dia udah punya fans (meskipun belum banyak) dan udah tau main gitar. Dia menceritakan banyak hal sampe-sampe gue sendiri dari ngerti sampai jadi bingung dia ngomong apa.

  "Sesil?"

Gue dan Sesil menoleh ke sumber suara. Yuria menunjuk ke Sesil. Sesil diam sebentar lalu dia tersenyum.

  "Aaah! Yuria-san!" teriak Sesil
  Yuria tersenyum sambil mendekati kami. "Kemarin aku lihat Sesil di TV lho"
  "Ah? yang benar?"
  "Eeeehm... Eto... Maaf mengganggu reuni keluarga kecil-kecilan ini. Tapi Yuria, ngapain elu di sini?" tanya gue
  "Oh, aku dengan Shiori mau cari tempat tinggal yang tidak ramai. Kebetulan kita dengar ada sejumlah rumah dijual di kampung ini" jawabYuria
  "Lho? Yuria-san enggak tinggal di kota lagi?" tanya Sesil
  "Enggak. Terlalu berisik" jawab Yuria
  "Lalu, udah ketemu?" tanya gue
  "Sudah kok. Ini alamatnya" jawab Yuria sambil memperlihatkan gue dan Sesil alamatnya
  "Wah! Berarti kita tetanggaan!" kata Sesil dengan senang

Hm... Ini informasi yang sangat berharga! Yuria dan Shiori sudah pindah ke sini. Kayaknya gue harus ngasih tau ini ke Andi.

********

  Andri tidak sengaja menyemburkan teh yang diminumnya ke muka gue. Kampret! Puanas! Gue segera mengelap muka gue dengan tisu. Mukanya Andi sudah seperti orang kena diabetes.

  "Yang bener nih?!" tanya Andi
  "Ya iyalah, gue sama Sesil yang denger" jawab gue
  "YES!" Andi menaruh kaki kirinya di atas meja dan berpose seperti gitaris dari band rock. "Ini adalah pertanda baik! Zano! Tolong anterin gue ke rumahnya!"
  "Oke! Ayo!"

Gue membawa Andi ke rumahnya Yuria (dengan terpaksa). Rumahnya Yuria berada di seberang sungai. Gue dan Andi hanya memantau dari balik semak-semak di seberang sungai.

Gue dan Andi udah kayak tentara. Kami berdua sedang tiarap di belakang semak-semak. kami mengeluarkan keker dari tas kecilnya Andi. Andi bahkan mengecat mukanya seperti tentara. Gue sih enggak. Gak ada satupun yang bisa bedain gue dengan semak. Kata orang-orang sih, wujud gue aja udah mirip semak belukar.

  "Itu rumahnya ya?" tanya Andi
  "Yoi, itu rumahnya" jawab gue

Dari keker gue, terlihat pintu depan rumahnya Yuria terbuka. Gue menjeling ke Andi. Dia kelihatan bersemangat sekali.

  "Itu dia... Itu dia.. Itu dia... Itu dia..." bisik Andi

Ternyata yang keluar adalah Shiori. Ekpresi mukanya Andi langsung menunjukan bahwa dia sangat kecewa. Gue pengen ngakak di sini.

  "Aaah sial. Gue kirain Yuria yang keluar. Ternyata adiknya" keluh Andi. "Tapi gue enggak akan menyerah. Gue harus memastikan Yuria tinggal di sini"
  "Di, lu ngomong sama siapa?" tanya gue
  "Ya elu lah! Siapa lagi coba?!" jawab Andi tanpa melepaskan matanya dari keker. "Zan, elu ada saran?"
  "Kalau lu suka sama seseorang. Bilang aja secara langsung. Cara itu terkesan lebih laki di mata para cewek. Apalagi kalau lu nyatain cinta di depan teman-temanya"
  "Wow... Gue enggak tau kalau elu ternyata ngerti juga tentang cinta" kata Andi
  "Gak juga. Yang barusan itu naskah dramanya Novi yang ketinggalan di rumah gue" balas gue
  "Kantong kresek lu Zan" keluh Andi dengan kesal. "Oke ayo kita bergerak!"

  Andi merayap ke sungai. Dengan bajunya yang gue enggak tau sejak kapan udah ditempeli dengan daun dan rumput, dia menyebrangi sungai (sambil merayap). Dengan gigih dan penuh keringat (sebenarnya air sungai), dia berhasil menyebrangi sungai dan bersembunyi di balik semak belukar di depan rumah Yuria.

Shiori masih di depan rumah tapi dia gak tau kalau Andi ada di semak di depan belukar.

Gue? Gue jalan aja di jalan setapak. Kebetulan Shiori baru berbaring, jadi gue bisa mendekati Andi tanpa menarik perhatian Shiori.

  "Oy, lu ngapain pake gaya begituan?" tanya gue ke Andi
  "Ini namanya kamuflase bego!" jawab Andi

Dia menghela napas panjang lalu berdiri dan menghampiri Shiori. Shiori dan gue menahan tawa melihat pakaian Andi yang basah kuyup.

  "Kakak kan kalau tidak salah yang dari toko senjata kemaren kan?"  tanya Shiori ke Andi
  "Ah.. Iya. Apakah Yuria ada di rumah?"
  "Oh, dia Onee-san enggak ada di rumah" jawab Shiori
  "Yuria lagi jalan-jalan dengan adik gue" sambung gue
  "Zano! Kampret lu" bisik Andi ke gue
  "Gue salah apa?" tanya gue
  "Gue kirain orangnya ada di rumah" balas Andi
  "Habisnya elu bilang kalau lu pengen ke rumahnya bukan ketemu orangnya" balas gue
  "EAAARGH" Andi menggaruk kepalanya

  Gue dan Shiori cuma diem melihat tingkah aneh Andi. Seaneh-anehnya Andi, dia belum pernah seaneh ini... Apalagi posenya mirip gorila.

  "Zano onii-chan, dia kenapa?" tanya Shiori
  "Ehm.." Gue diem sebentar. "Dia kayaknya baru keinget sesuatu. Tapi apa yang dia inget, gue gak tau" jawab gue. (Gue ngeles)
  "Oooh" Shiori mengangguk.

Bersambung
**********

  Part selanjutnya

2 komentar: