Kamis, 03 Oktober 2013

The Revenge Part-8

  "The Revenge" adalah salah satu dari hasil karya Green Leaper AKA Leaper. Seperti biasa, entah apa yang memotivasi Leaper untuk menulis cerita ini.

  Part sebelumnya

Happy Reading! 



************
The Revenge
Part-8

  "Alice... Artficial Learning Intelligent Computer Entity " ucap Kapten Venom. "Bagaimana kabarnya?"
  "Tidak apa-apa. Dia berada di bawah pengawasan Miyuki Rica sekarang"
  "Kopral Haunter, apakah anda yakin Alice akan baik-baik saja dibawah pengawasan adikmu? Kenapa kau menolak tugas ini?"
  "Dengan seluruh rasa hormat Pak. Saya yakin dia bisa mengatasi segala masalah. Miyuki Rica adalah perempuan tangguh dan dia juga pintar mempengaruhi orang. Saya tidak bisa akrab dengan anak-anak Pak"
  "Mungkin kau benar... Tapi, Alice bukanlah anak kecil sembarangan" balas Venom
  "Kapten, apakah anda sudah melihat hasil laporan terakhir kali saya berinteraksi dengan anak-anak di Italia 2 bulan yang lalu?" tanya Haunter
  "Ya. Kau dengan bengis berhasil merusak 5 prototipe robot yang didesain mirip anak-anak. Luar biasa sekali Kopral... Luar biasa"

  Kapten Venom berjalan mengambil kopi di atas meja yang disampingnya dipenuhi dengan tumpukan dokumen-dokumen berbahasa asing.

  "Lalu katakan padaku Kopral. Apakah menurutmu, Miyuki Rica akan menemukan rahasia Alice?" tanya Venom
  "Sudah pasti Pak..." jawab Haunter

*************

  Sementara itu pada saat yang bersamaan di rumah Miyuki...

  Miyuki sedang duduk membaca sebuah buku manual tentang mesin sambil kadang-kadang menjeling ke Alice yang sedang duduk di sebelahnya, menatapnya dengan bingung.

  "Kakak... Kenapa Kaka terlihat begitu gugup?" tanya Alice
  "Itu karena kau robot... Aku belum pernah bertemu dengan robot sepertimu" jawab Miyuki
  "Maksud Kakak?"
  "Aku heran bagaimana caranya kau bisa mempunyai perasaan dan bertingkah seperti anak kecil" jawab Miyuki sambil menggaruk kepalanya
  "Aku sendiri tidak tau" balas Alice dengan bingung
  "Kau itu... Robot yang aneh..." keluh Miyuki

Zalisnky memasuki rumah dengan basah kuyup. Mukanya penuh dengan luka lebam seperti baru habis dihajar oleh warga sekampung.

  "Sersaaaaaaan....." ucap Zalinsky seperti orang yang kelaparan
  "Kau ini kenapa?" tanya Miyuki sambil mengambil kotak P3K
  "Ceritanya panjang... Intinya aku baru tau kalau Wereshadow itu kuda jantan" jawab Zalinsky

Miyuki membersihkan lukanya Zalinsky. Ketika kapas baru menyentuh luka lebam pada testa Zalinsky, Zalinsky sudah mimisan.

  "Aku mendeteksi jantungnya Kak Zalinsky berdetak lebih cepat daripada biasanya. Suhu tubuhnya juga naik drastis. Entah apa penyebabnya" ujar Alice sambil melihat Zalinsky
  "Zalinsky... Kau..." ucap Miyuki

Zalinsky tiba-tiba jatuh pingsan ke tanah. Tidak lupa, darah dari mimisanya juga terus merembes keluar dari kedua lubang hidungnya. Tingkah aneh Zalinsky membuat Miyuki panik, cemas dan kebingungan pada saat yang bersamaan. Miyuki duduk di sebelah Zalinsky yang pingsan.

  "...Kau ini kenapa?!" tanya Miyuki. "Alice?"
  "Aku juga tidak tau dia kenapa"

************

  Pada saat yang bersamaan di markas rahasia para HC...

  "Jadi Alice itu merupakan robot yang unik. Mempunyai kemampuan untuk berkembang dan belajar sendiri tidak seperti robot yang kita ciptakan. Keunikanya terletak pada kemampuanya untuk memilih majikanya" jelas Venom
  "Memilih majikan Pak?"
  "Tidak seperti robot lain yang kita ciptakan. Alice memilih sendiri siapa majikanya. Pada awalnya kami mengira dia akan memilih majikan di dalam markas. Namun sepertinya dia tidak menemukan majikan yang tepat untuknya" jawab Venom
  "Heh, mungkin karena alasan itulah dia kabur ke hutan" sambung Haunter. "Saya kagum dia bisa kabur dengan gampang dari markas"
  "Baiklah, kalau begitu Kopral. Kau mempunyai tugas baru"

Venom memberi Haunter sebuah dokumen. Haunter mengambil dokumen tersebut dan membacanya dengan seksama.

  "Aku ingin bertanya sesuatu" ucap Venom
  "Tentang Livy ya? Tenang saja. Dia sepertinya sudah tidak betah menjadi vampir" ucap Haunter
  "Benarkah? Apakah kau tau penyebabnya Kopral?" tanya Venom
  "Yah... Livy masih sangat muda... Begitu juga dengan Zalinsky" jawab Haunter
  "Oh begitu rupanya"
  
  Haunter menutup dokumen yang baru dibacanya tadi dan memberikanya kembali kepada Venom. Haunter memberi hormat kemudian meninggalkan ruangan.

**************

  Pada saat yang bersamaan, pada rumah Miyuki...

  Zalinsky sudah sadar kembali. Setidaknya bagian biru pada mukanya sudah ditutupi pembalut luka oleh Livy yang baru saja datang (tapi kemudian pergi karena lupa sesuatu). Lubang hidungnya juga ikut disumbat untuk menghentikan mimisan yang tidak jelas apa penyebabnya.

  "Kau ini sebenarnya kenapa?" tanya Miyuki
  "Ah... Itu... Tadi.... Kepikiran sesuatu tentang Livy"
  "Apapun yang kau pikirkan bukanlah urusanku" balas Miyuki
  "Satu-satunya hal yang membuatku kecewa itu karena dia adalah vampir... Kuharap dia itu manusia" keluh Zalinsky
  "Hm? Di markas ada obat untuk vampir. Kenapa kau tidak mengobatinya saja?" tanya Miyuki
  "Pertama, dia berada di bawah pengawasanmu jadi mengobatinya adalah hakmu Sersan. Kedua, aku tidak akan mengobatinya jika dia tidak setuju karena dia itu teman yang berharga" jawab Zalinsky
  "Tapi... Dia adalah vampir"
  "Vampir atau bukan... Dia adalah temanku dan temanmu... Dia juga sudah seperti jadi bagian dari tim kita. Dia seperti... Bagian dari keluarga Black Operatives itu sendiri" balas Zalinsky dengan tegas

Miyuki terdiam sebentar sementara Alice mencoba menganalisa maksud dari kata-kata Zalinsky barusan. Miyuki tersenyum.

  "Jawaban yang bagus prajurit" puji Miyuki. "Sama dengan pikiranku... Tapi... Kau sedikit lebih mendalam artinya"
  "Kak Livy memang baik kok meskipun dia vampir" ucap Alice

Tanpa sepengetahuan Alice, Miyuki dan Zalinsky. Livy mendengarkan percakapan mereka dari balik pohon di luar secara diam-diam. Air mata haru keluar dari matanya Livy.

  "Mereka... Tidak takut padaku. Mereka tidak benci padaku meskipun aku ini vampir" pikir Livy. "Aku..."

Livy mengelap air matanya yang membasahi pipinya.

  "Aku harus ke sana" pikirnya

************

  Sore harinya di depan markas rahasia Black Operatives...

  Livy berdiri di depan sebuah pintu pagar. Anehnya, tidak ada penjaga sama sekali padahal biasanya selalu ada penjaga. Markas rahasia yang terletak di tengah hutan ini terlalu sepi sore ini.

  "Aku benci kemacetan" gerutu Livy 

Livy mendekati pintu gerbang dan melihat ke sekelilingnya. Tidak ada penjaga sama sekali. Livy mencoba terbang melewati pintu gerbang tapi sebuah meriam MG otomatis dengan cepat membidiknya dan mulai menembak. Beruntung Livy turun kembali ke tanah sebelum terkena tembakan.

  "Tidak ada penjaga itu aneh tapi melihat sentry otomatis yang masih berfungsi kurasa itu cukup normal" pikir Livy

Livy memperhatikan pos penjaga yang kosong. Dia menghampiri pos tersebut dan memeriksanya. Tidak ada penjaga. Tiba-tiba ada sebuah suara mesin rusak dari balik semak-semak di belakang pos.

Livy memeriksanya, dia menemukan bagian atas dari robot penjaga yang biasa digunakan oleh Black Operatives untuk berbagai tujuan militer. Robot tersebut menatap Livy.

  "Keluar dari sini, area ini tidak aman untuk non-personnel" ucap robot itu. Kemudian mati

  Livy segera berubah menjadi banyak kelalawar-kelalawar kecil dan terbang menuju ke rumah Miyuki dengan cepat.

************

  Malamnya di depan markas yang sama. Livy, Miyuki, Alice dan Zalinsky datang...

  Zalinsky menghentikan mobil di depan markas. Livy, Miyuki dan Alice turun. Zalinsky disuruh untuk berjaga-jaga di mobil.

Robot yang tadi ditemukan Livy sudah tak berfungsi lagi. Alice merasa sedih (sebagai sesama robot tentunya). Miyuki mengutak-atik sebuah komputer pada pos penjaga yang masih berfungsi.

  "Sial, mereka mengubah passwordnya" keluh Miyuki
  "Boleh Alice memeriksanya Kak?" tanya Alice
  "Oh, kalau kau mau ya... Boleh-boleh saja sih" jawab Miyuki

Alice menyentuh layar komputer kemudian menutup matanya. Tampak pada layar komputer, bahasa sistem bermunculan. Tak lama kemudian pintu markas terbuka dengan perlahan. Terlihat ada beberapa mayat penjaga tergeletak bersimbah darah.

Ketika Miyuki mulai memasuki area markas, meriam penjaga secara otomatis mulai menembakinya. Untung Miyuki cukup gesit untuk menghindari tembakan dengan cara berlari kembali ke mobil.

  "Apa yang terjadi di sini?!" tanya Miyuki
  "Kenapa tanya ke aku?" Zalinsky malah balik bertanya

Bersambung
************

  Part selanjutnya, Miyuki menyadari ada sesuatu yang benar-benar salah dengan markas. Apa yang akan dilakukan Miyuki? Apa juga yang terjadi dengan penghuni markas?
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar