Budi Satria Garuda adalah sebuah karya tulis fiksi
dengan mengangkat tema parodi dari serial Bima Satria Garuda yang tayang setiap
hari Minggu jam 08.30 WIB di RCTI. Tulisan yang digagasi ide dari Aziz Ramlie Adam dan Green Leaper ini akan diposting (semoga) setiap hari Sabtu di BlogAziz dan Blog Leaper masing-masing, karena ini merupakan tulisan kolaborasi.
Episode sebelumnya :
Budi adalah seorang pria biasa yang diberikan gigi palsu yang berwarna merah.
Gigi palsu itu membuat Budi
bisa menjadi
pemain
bola
Budi Satria Garuda. Sebagai
seorang Superhero,
tentu saja dia mendapat tugas
yang paling
mainstream. Yaitu ngemut batagor menyelamatkan dunia dari ancaman tokoh
jahat. Cindy dan Kakaknya, Randy,
sempat diculik. Budi berhasil menyelamatkan Cindy tapi dia malah berhadapan
dengan Iron Mask.
********
Budi
Satria Garuda Eps-2
Iron
Mask
: *Ngemut Batagor* “Udah
dimulai,
ya?”
Arya
Gak Guna (Kru - Kamera & Efek) : “Udah!”
Iron
Mask
: “Mantep! Gue udah nunggu seminggu buat
adengan ini! Hey!
Kamu! Kembalikan gigi palsu itu!”
Budi
Satria G : “Marah-marah
mulu lo….”
Iron
Mask
: “Kurang
ajar!”
Iron Mask mengeluarkan
senjatanya, yaitu sebuah cakar lalu mengumpulkan masa untuk demo kenaikan
harga BH
kekuatan. Gerakan-gerakan
sejenis senam lantai gagal, mulai dilakukan sebelum ia mengeluarkan
kekuatannya.
Iron
Mask
: “Bersiap-siaplah!”
Budi
Satria G, Cindy : *Keringat dingin, menunggu serangan
Iron Mask*
Iron
Mask
: “Bentar,
hidung
gue gatel!”
*Ngupil pake cakar biar greget!*
Narrator
#Putra
: “Gue
penasaran, berhubung dia itu besi... upilnya
apaan,
ya?”
Narrator
#Aziz
: “Karat....
Karat yang sangat tebal.”
Iron
Mask
: “Ah...
lega.” *Kembali ke adengan* “RASAKAN!”
Iron Mask mengayunkan
tanganya.
Sebuah
cahaya biru (efek kamera) terlihat keluar dari cakar itu lalu menuju ke Budi Satria Garuda dan
Cindy. Dengan cepat, Budi
memeluk
Cindy dan membawa dia kabur.
Iron Mask kemudian memanggil sebuah pesawat khas VUDO yang
mirip perahu melayang kemudian menaiki kapal tersebut. Sekali lagi, perahu
tersebut hanyalah teknik kamera. Kalau asli, pasti parodi ini sudah
menghebohkan dunia maya.
******
Kita beralih ke dunia
pararel...
Rasputin sedang berdiri (karena kita gak punya
kursi) di tempatnya sambil melihat-lihat alamnya yang mirip tempat kilang
minyak atau sekumpulan pabrik yang kayaknya habis kebakaran.
*Tempat kilang minyak habis
kebakaran*
Tiba-tiba muncul gambar
holografik Iron Mask yang sedang dalam posisi berlutut. Rasputin menatap tangan kananya itu.
Rasputin
: “Kenapa
lu ke sini?”
Iron
Mask
: “Yang
Mulia. Hamba ingin meminta gaji.”
Rasputin
: “Lagi genting nih, toko kita
cabangnya belum banyak!”
Iron
Mask
: “Gak
terima gaji gak apa-apa deh. Yang penting uang jajan tetap berjalan kan?”
Narrator
#Putra
: “Ehem....”
Narrator #Aziz : *Kipas-kipas pake duit*
Iron
Mask
: “Eh,
maksud Hamba... Hamba ingin melapor.”
Tiba-tiba gambar
holografik Iron Mask menjadi sedikit kabur. Ini bukan efek kamera. Ini gara-gara ada jemuran yang tersangkut di antena.
Iron
Mask
: “Mikel Teti telah kabur ke bumi...”
Rasputin
: “APA?!
Kamu tahu
dari mana?”
Iron
Mask
: “Minggu
lalu,
dia sih
nge-twit gitu”
Rasputin
: “Kampret… gue lupa follow!”
*Mondar-mandir seperti setrika
rusak* “Tunggu
apa lagi! Segera bawa dia ke sini!”
Iron
Mask
: “Siap!
Hamba segera melaksanakanya!”
Rasputin
: “Bentar,
itu yang di ujung cakar apaan?”
Iron
Mask
: “Ini
batagor,
Yang Mulia Rasputin...”
Rasputin
: “Beliin
satu. Pake uang lu dulu.”
Iron
Mask
: “Siap
laksanakan!”
Gambar holografik Iron
Mask menghilang. Bukan, itu bukan karena naskah tetapi karena salah satu kru
parodi tidak sengaja mematahkan antena.
Rasputin
: “Bumi
atau planet lainya... tidak
akan bisa menghentikan kita! HAHAHAHA!”
*Buka laptop, update status, tutup laptop*
Narrator
#Putra
: “Ada
yang nyadar gak,
kalo Iron Mask dari tadi ngemut batagor yang dari minggu kemaren?
*****
Kita beralih ke sebuah
lokasi syuting yang diberi latar putih dan asap kendaraan. Mikel Teti sementara bersemedi, sedangkan Budi sibuk mondar-mandir.
Budi
: “Mikel Teti, saya tidak bisa diam
di sini saja kalau
Kakak saya diculik!”
Mikel
Teti
: “Pembohong.”
Budi
: “Ha?”
Mikel Teti : “Lu dari tadi kan mondar-mandir, bukannya diem”
Budi
: “….”
Mikel Teti : “Budi! Kembali ke tempatmu sekarang!
VUDO menyerang lagi!”
Budi
: “Pake elang?”
Mikel Teti : “Ada naga gue. Pake aja dulu.”
Narrator #Putra : “Gue kayak pengen mukul seseorang”
Mikel Teti : *Keringatan* “Maksudnya, pake motor Narrator #Aziz
dulu”
Kru parodi kemudian
membongkar background putih tersebut. Budi menaiki motor dan menuju ke tempat
syuting selanjutnya, yaitu semacam gudang. Dengan hati-hati, Budi berjalan
memasuki gudang itu.
Belum terlalu jauh
memasuki gudang
itu, Budi melihat seseorang disekap. Tanpa lama-lama, Budi berlari mendekati
orang itu.
Tiba-tiba muncul
segerombolan pasukan VUDO. Mereka menyerang Budi. Dengan sedikit joget
asal-asalan, Budi berhasil menghindari serangan-serangan tersebut kemudian
berubah menjadi Budi Satria Garuda.
Seperti biasa, terjadi adegan perkelahian.
Tentu saja Budi yang menang. Budi melepaskan penutup muka orang yang disekap tersebut. Ternyata, Randy.
Sebelum Budi bicara, Iron Mask (lagi-lagi) muncul... dengan batagor di salah satu
tanganya.
Iron
Mask
: “Elu
lagi, elu lagi...”
Budi
Satria G : “Heh!
Itu dialog gue! Mau apa lu sebenarnya?!”
Iron
Mask
: “Tadi
cuma mau nyuruh pasukan buat nganterin
nih batagor.
Tapi
berhubung elu udah muncul...”
*Mengacungkan cakarnya* “Serahkan
gigi palsu itu!”
Narrator
#Aziz
: “TIDAK
AKAN!”
Budi
Satria G : “Lho, eh? Ini yang main siapa woy?!”
Narrator
#Putra
: “Lanjutkan
aja Sob! Dia lagi main ular
tangga
sama gue.”
*Ular tangga*
Terjadi adengan
perkelahian lagi. Susah menebak siapa yang lebih jagoan sekarang. Tapi pada
pertarungan ini, Iron Mask lebih unggul.
Dia berhasil membuat Budi kewalahan walaupun salah satu tanganya masih memegang
batagor.
Iron
Mask
: “Hanya
segitu kemampuanmu?”
Saraz 008 : “Iya lah. Gue kan cewek!”
Budi
Satria G : “Eh,
maaf Mbak. Kayaknya Mbak salah masuk scene ini deh”
Iron
Mask
: “Diam kamu Budi!
Gue memang sengaja ngajak dia ke sini!”
Narrator #Putra : “Kali ini gue bener-bener pengin mukul seseorang”
Saraz 008 : “Oke! Saya akui, saya salah masuk scene!”
Iron Mask : “Aduh… tapi, ini batagornya gimana?? Kan kita mau makan berdua….”
Setelah situasi yang genting, Iron Mask diberi
kesempatan untuk pergi menghabiskan batagornya bareng Saraz 008. Beberapa
pasukan VUDO keluar dan berniat menyerang Budi Satria Garuda. Tetapi, Budi Satria Garuda mengeluarkan
sebuah kekuatan dan melenyapkan pasukan VUDO.
Iron
Mask
: “Boleh
juga! Sebenarnya saya juga pengen gitu tapi bentar batagornya keburu dingin!
Pertarungan kita belum selesai!”
Kemudian dua orang pasukan VUDO datang lalu membawa Randy untuk mendekat ke Iron Mask. Keluar sebuah cahaya
biru yang kemudian
menghilangkan Iron
Mask, pasukanya dan juga Randy.
Sekarang hanya tinggal Budi Satria Garuda sendirian.
Kru Parodi dengan cepat
memasang background putih lagi. Mikel Teti kemudian masuk set dan Budi Satria Garuda kembali
ke wujud aslinya.
Budi
: “Mikel Teti, siapa yang
menyerangku tadi?”
Mikel
Teti
: “Dia
adalah topeng besi atau Iron Mask. Panglima tertinggi di Kerajaan VUDO yang terkenal doyan batagor dan ngupil.”
Budi
: “Lalu
bagaimana caranya supaya aku bisa mengalahkan tuh besi berjalan supaya bisa
menyelamatkan Kak Randy?”
Mikel
Teti
: “Senjata
terpenting ada di... Bogor.”
Jeremy Teti : “Di Bogor, di Bogor… gor… gor”
Mikel Teti : “Dari Bogor kita menuju ke Cilegon”
Narrator #Putra : “Ini beneran, gue sudah gak tahan pengen mukulin orang”
Narrator #Aziz : “Kali ini gue ikutan Bro”
Kru :
“Maaf, Mas. Hehehe… salah masuk studio kayaknya” *menyingkirkan Mas Jeremy dari
set*
Budi
: *Melamun, nyimpan Photopack
Cindy*
“Oke, udah kelar. Lanjut”
Mikel
Teti
:”Ah, sampai mana tadi? Oh
iya, sampe Bogor. Ah, maksud gue, senjata terpenting ada di gigi itu!
Ada banyak rahasia yang harus kamu pelajari dari gigi itu...”
Budi
: “Ooooh....”
******
Kita beralih ke sebuah rumah. Entah ini rumahnya
siapa. Yang jelas rumah ini hanya sekedar penunjang parodi.
*Rumah samping kost-an Aziz*
Di dalam rumah itu,
Cindy sedang menangis karena Kakaknya hilang. Dia sedang bingung memikirkan apa
yang diinginkan monster-monster (pasukan VUDO) itu.
Narrator #Aziz : “Loh, kok Cindy?”
Stella Cornelia : “Ya iya, lah… kan aku gak ikutan parodi ini. Aku di
sini aja, di sebelah kamu. Hihihihi”
Narrator #Aziz : *Senyum jahanam*
Semua pemeran dan kru parodi : “………”
Yupia
(Kru – Make up) : “Udah,
udah... Jangan nangis Cindy. Nanti aku beliin kamu sendok”
Cindy
: “Bukanya
kamu kru parodi? Paman aku
mana?”
Yupia
: “Iya,
bentar...”
*Siram muka Cindy pake air*
Cindy
: “Heeeh!”
Yupia
: “Air
matanya kurang! Saya di sini cuma jadi pemeran pengganti Om kamu untuk sementara
aja kok. Saya
sendiri gak setuju tapi berhubung nanti dapet bayaran tambahan jadi... yah saya
mau aja.”
*Cindy dan Paman*
*Yupia panik*
Budi tiba-tiba masuk dengan
muka yang babak belur. Sayangnya, tidak ada seorang pun yang perduli dengan mukanya yang hancur
akibat baku pukul dengan Iron Mask. Budi merasa tidak tega melihat Cindy
menangis sendirian, jadi dia duduk di samping Cindy.
Cindy
: “Kak
Budi... Kak Randy mana?”
*Menangis*
Budi
: “......” *Memeluk Cindy*
Cindy
: “Apa
yang diinginkan monster-monster itu?”
Budi
: “.......”
Cindy
: “Jawab
Kak! Kok diem aja?”
Budi
: “Di
naskah gak ada tulisanya!”
Narrator #Putra : “Ntar, lagi diprint”
Budi, Cindy : “….”
Budi pergi masuk ke dalam kamarnya
karena dia tahu
bahwa Cindy perlu sedikit waktu untuk sendirian. Kami akan memutar sedikit
rekaman sebagai tanda kalau Budi mengingat sesuatu.
[Rekaman]
Budi
: “Kalau
keluargaku terancam karena tugas ini... aku tidak mau menjadi Satria Garuda!”
Mikel
Teti : “Bukan hanya keluarga kamu yang
terancam. Keselamatan seluruh dunia juga terancam! Rasputin tidak akan berpikir
panjang atau 2x untuk lukai siapapun”
Budi
: “Tidak
pernah berpikir panjang atau 2x ? Berarti otaknya pendek ya?”
Mikel
Teti
: “Bisa
dibilang begitu...”
[Akhir dari rekaman]
*******
Budi telah bertekad
untuk menemukan Randy. Dia berpatroli mengelilingi Jakarta dengan motor. Dia berhenti di sebuah tempat yang
bisa dikatakan lumayan bagus untuk adengan berkelahi. Budi dapat merasakan
keberadaan pasukan VUDO. Dengan hati-hati dia menyelinap masuk.
*Pasukan VUDO. Jengglot yang modern*
Budi sangat ingin menyelamatkan Randy, karenanya Budi malah terlibat
aksi berkelahi dengan beberapa pasukan VUDO. Ketika sementara berkelahi dengan
pasukan VUDO, Budi melihat Randy yang ditahan dengan rantai.
Budi
: “Kak
Randy! Bertahanlah!”
Randy
: *Di atas odong-odong* “Oke!”
Budi malah kena pukulan
dari pasukan VUDO. Budi merasa emosi, kemudian berubah menjadi Budi Satria Garuda dan
berkelahi dengan pasukan VUDO (lagi).
Setelah mengalahkan pasukan VUDO, Budi Satria Garuda segera menyelamatkan Randy.
Randy melihat Budi Satria Garuda dari ujung kaki hingga kepala. Bingung mau
ngomong apa.
Budi
Satria G : “Kak
Randy gak apa-apa?”
Randy : “GUE MASIH PENGEN NAIK ODONG-ODONG!”
Belum sempat Randy naik odong-odong lagi, Iron Mask
muncul. Tentu saja, dia sedang ngupil karena itulah hobinya.
Iron
Mask
: “ELU
LAGI?!”
Budi
Satria G : “Itu
dialog gue!!”
Iron
Mask
: “Cih,
bersiaplah untuk ku hancurkan!”
Terjadi pertarungan sengit antara Budi
Satria Garuda dan Iron Mask. Pertarungan kali ini seimbang. Setiap kali Budi
Satria Garuda menyerang, Iron Mask terluka. Begitu pula sebaliknya.
Mikel
Teti
(via telepati) : “Budi!
Ini saatnya untuk menggunakan Kipas
Angin!”
Yupia : “Kipas gue!”
Narrator #Aziz : “Diam! Gaji kamu nambah.”
Yupia : *Senyum jahanam*
Tibat-tiba Budi Satria
Garuda mendapatkan senjata baru yang bernama Kipas Angin. Iron Mask terkejut
melihat senjata baru itu tapi dia tetap menyerang.
*Kipas Angin*
Dengan senjata baru
itu, Budi dengan gampang bisa mengalahkan Iron Mask. Terjadi ledakan yang
menandakan bahwa Iron Mask berhasil dikalahkan.
Kita beralih ke kapal
VUDO yang sedang melayang...
Iron Mask rupanya
berhasil kabur. Dia kelihatan sangat kesal (meskipun ekspresi wajahnya selalu
sama setiap saat).
Iron
Mask
: “Kurang
ajar kau Budi! Urusan kita belum berakhir!”
Rasputin
(Holografik) : “Yo!”
Iron
Mask
: “Ah, Yang
Mulia!”
*Berlutut*
Rasputin
(Holografik) : “Masa’ berurusan dengan seorang manusia
Bumi saja gak bisa?! Gimana bola ping pong saya yang hilang 3 tahun lalu? Sudah
ketemu belum?”
Iron
Mask
: “Mohon
ampun Yang Mulia! Hamba gagal!”
Rasputin
(Holografik) : “Parah
kamu. Buat apa kamu jadi panglima ha?!”
Iron
Mask
: “Sebagai gantinya, saya akan
membelikan sendok!”
Narrator
#Putra
: “Kampret! Kita kehabisan
sendok!”
Narrator #Aziz : *Memanggil kru* “Pergi ke Indomerit, trus beli sendok
banyak-banyak. Ini name tag saya, lumayan bisa dapat diskon”
Rasputin
(Holografik) : “Pokoknya
saya enggak mau tau! Semua makhluk kan berada pada kendalimu. Gunakan mereka
jika kau perlu! Terus, Mikel
Teti...
Kamu harus tangkap dia!
Iron
Mask
: “Siap! Hamba segera melaksanakanya!”
Kita beralih ke Budi
Satria Garuda yang sudah berubah jadi manusia biasa dan sekarang sudah ada pada
area syuting yang dipasang background putih.
Budi
: “Mikel Teti!”
Mikel
Teti
: “Muncul
lagi…. Kangen,
ya?”
Budi
: “Enggak,
saya cuma gak
sanggup menjalani semua ini! Saya gak bisa menyelamatkan semua orang!”
Mikel
Teti
: “Kerajaan
VUDO tidak akan menarik mundur seranganya”
Budi
: “Saya
tahu!
Tapi saya
gak pernah minta tanggung jawab sebesar ini! Saya gak mungkin bisa menyelamatkan
semua orang!”
Mikel
Teti
: “Ini
takdir kamu! Waktu kamu
sudah habis!”
Budi
: “Pasti basi…”
Mikel
Teti
: “DEMII GIGIII”
Budi
: “Tuh kan, basi..............”
Narrator #Aziz : “Oke, cukup. Buruan balikin Gigi itu ke pemiliknya”
Seorang Kakek : “Makasih, Cu…. Semoga berkah”
Seluruh pemain dan kru parodi : “Amin…” *Selametan*
Bersambung
**********
Thanks
to @kresbay010695 karena sudah mengupload videonya! Tanpa videonya, screenshotnya
tidak akan ada di situ!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar