Sabtu, 13 Juli 2013

Budi Satria Garuda - Eps#2




Budi Satria Garuda adalah sebuah karya tulis fiksi dengan mengangkat tema parodi dari serial Bima Satria Garuda yang tayang setiap hari Minggu jam 08.30 WIB di RCTI. Tulisan yang digagasi ide dari Aziz Ramlie Adam dan Green Leaper ini akan diposting (semoga) setiap hari Sabtu di BlogAziz dan Blog Leaper masing-masing, karena ini merupakan tulisan kolaborasi.

Episode sebelumnya : Budi adalah seorang pria biasa yang diberikan gigi palsu yang berwarna merah. Gigi palsu itu membuat Budi bisa menjadi pemain bola Budi Satria Garuda. Sebagai seorang Superhero, tentu saja dia mendapat tugas yang paling mainstream. Yaitu ngemut batagor menyelamatkan dunia dari ancaman tokoh jahat. Cindy dan Kakaknya, Randy, sempat diculik. Budi berhasil menyelamatkan Cindy tapi dia malah berhadapan dengan Iron Mask.

Berikut adalah episode#2 Budi Satria Garuda. Enjoy!


********
Budi Satria Garuda Eps-2


Iron Mask : *Ngemut Batagor* Udah dimulai, ya?

Arya Gak Guna (Kru - Kamera & Efek) : Udah!

Iron Mask : Mantep! Gue udah nunggu seminggu buat adengan ini! Hey! Kamu! Kembalikan gigi palsu itu!

Budi Satria G : “Marah-marah mulu lo….”

Iron Mask : Kurang ajar!

Iron Mask mengeluarkan senjatanya, yaitu sebuah cakar lalu mengumpulkan masa untuk demo kenaikan harga BH kekuatan. Gerakan-gerakan sejenis senam lantai gagal, mulai dilakukan sebelum ia mengeluarkan kekuatannya.

Iron Mask : Bersiap-siaplah!

Budi Satria G, Cindy : *Keringat dingin, menunggu serangan Iron Mask*

Iron Mask : Bentar, hidung gue gatel!”


*Ngupil pake cakar biar greget!*

Narrator #Putra : Gue penasaran, berhubung dia itu besi... upilnya apaan, ya?

Narrator #Aziz : Karat.... Karat yang sangat tebal.

Iron Mask : Ah... lega. *Kembali ke adengan* RASAKAN!

Iron Mask mengayunkan tanganya. Sebuah cahaya biru (efek kamera) terlihat keluar dari cakar itu lalu menuju ke Budi Satria Garuda dan Cindy. Dengan cepat, Budi memeluk Cindy dan membawa dia kabur.

Iron Mask kemudian memanggil sebuah pesawat khas VUDO yang mirip perahu melayang kemudian menaiki kapal tersebut. Sekali lagi, perahu tersebut hanyalah teknik kamera. Kalau asli, pasti parodi ini sudah menghebohkan dunia maya.

******
Kita beralih ke dunia pararel...

Rasputin sedang berdiri (karena kita gak punya kursi) di tempatnya sambil melihat-lihat alamnya yang mirip tempat kilang minyak atau sekumpulan pabrik yang kayaknya habis kebakaran.

*Tempat kilang minyak habis kebakaran*

Tiba-tiba muncul gambar holografik Iron Mask yang sedang dalam posisi berlutut. Rasputin menatap tangan kananya itu.

Rasputin : Kenapa lu ke sini?

Iron Mask : Yang Mulia. Hamba ingin meminta gaji.

Rasputin : “Lagi genting nih, toko kita cabangnya belum banyak!

Iron Mask : Gak terima gaji gak apa-apa deh. Yang penting uang jajan tetap berjalan kan?

Narrator #Putra : Ehem....

Narrator #Aziz : *Kipas-kipas pake duit*

Iron Mask : Eh, maksud Hamba... Hamba ingin melapor.”

Tiba-tiba gambar holografik Iron Mask menjadi sedikit kabur. Ini bukan efek kamera. Ini gara-gara ada jemuran yang tersangkut di antena.

Iron Mask : Mikel Teti telah kabur ke bumi...

Rasputin : APA?! Kamu tahu dari mana?

Iron Mask : Minggu lalu, dia sih nge-twit gitu

Rasputin : “Kampret… gue lupa follow!” *Mondar-mandir seperti setrika rusak* Tunggu apa lagi! Segera bawa dia ke sini!

Iron Mask : Siap! Hamba segera melaksanakanya!

Rasputin : Bentar, itu yang di ujung cakar apaan?

Iron Mask : Ini batagor, Yang Mulia Rasputin...

Rasputin : Beliin satu. Pake uang lu dulu.

Iron Mask : Siap laksanakan!

Gambar holografik Iron Mask menghilang. Bukan, itu bukan karena naskah tetapi karena salah satu kru parodi tidak sengaja mematahkan antena.

Rasputin : Bumi atau planet lainya... tidak akan bisa menghentikan kita! HAHAHAHA! *Buka laptop, update status, tutup laptop*

Narrator #Putra : Ada yang nyadar gak, kalo Iron Mask dari tadi ngemut batagor yang dari minggu kemaren?

*****

Kita beralih ke sebuah lokasi syuting yang diberi latar putih dan asap kendaraan. Mikel Teti sementara bersemedi, sedangkan Budi sibuk mondar-mandir.

Budi : Mikel Teti, saya tidak bisa diam di sini saja kalau Kakak saya diculik!

Mikel Teti : “Pembohong.

Budi : “Ha?”

Mikel Teti : “Lu dari tadi kan mondar-mandir, bukannya diem”

Budi : “….”

Mikel Teti : “Budi! Kembali ke tempatmu sekarang! VUDO menyerang lagi!

Budi : “Pake elang?”

Mikel Teti : “Ada naga gue. Pake aja dulu.”

Narrator #Putra : “Gue kayak pengen mukul seseorang”

Mikel Teti : *Keringatan* “Maksudnya, pake motor Narrator #Aziz dulu”

Kru parodi kemudian membongkar background putih tersebut. Budi menaiki motor dan menuju ke tempat syuting selanjutnya, yaitu semacam gudang. Dengan hati-hati, Budi berjalan memasuki gudang itu.

Belum terlalu jauh memasuki gudang itu, Budi melihat seseorang disekap. Tanpa lama-lama, Budi berlari mendekati orang itu.

Tiba-tiba muncul segerombolan pasukan VUDO. Mereka menyerang Budi. Dengan sedikit joget asal-asalan, Budi berhasil menghindari serangan-serangan tersebut kemudian berubah menjadi Budi Satria Garuda.

Seperti biasa, terjadi adegan perkelahian. Tentu saja Budi yang menang. Budi melepaskan penutup muka orang yang disekap tersebut. Ternyata, Randy. Sebelum Budi bicara, Iron Mask (lagi-lagi) muncul... dengan batagor di salah satu tanganya.

Iron Mask : Elu lagi, elu lagi...

Budi Satria G : Heh! Itu dialog gue! Mau apa lu sebenarnya?!

Iron Mask : Tadi cuma mau nyuruh pasukan buat nganterin nih batagor. Tapi berhubung elu udah muncul... *Mengacungkan cakarnya* Serahkan gigi palsu itu!

Narrator #Aziz : TIDAK AKAN!

Budi Satria G : Lho, eh? Ini yang main siapa woy?!

Narrator #Putra : Lanjutkan aja Sob! Dia lagi main ular tangga sama gue.

*Ular tangga*

Terjadi adengan perkelahian lagi. Susah menebak siapa yang lebih jagoan sekarang. Tapi pada pertarungan ini, Iron Mask lebih unggul. Dia berhasil membuat Budi kewalahan walaupun salah satu tanganya masih memegang batagor.

Iron Mask : Hanya segitu kemampuanmu?

Saraz 008 : “Iya lah. Gue kan cewek!”

Budi Satria G : “Eh, maaf Mbak. Kayaknya Mbak salah masuk scene ini deh”

Iron Mask : “Diam kamu Budi! Gue memang sengaja ngajak dia ke sini!”

Narrator #Putra : “Kali ini gue bener-bener pengin mukul seseorang”

Saraz 008 : “Oke! Saya akui, saya salah masuk scene!”

Iron Mask : “Aduh… tapi, ini batagornya gimana?? Kan kita mau makan berdua….”

Setelah situasi yang genting, Iron Mask diberi kesempatan untuk pergi menghabiskan batagornya bareng Saraz 008. Beberapa pasukan VUDO keluar dan berniat menyerang Budi Satria Garuda. Tetapi, Budi Satria Garuda mengeluarkan sebuah kekuatan dan melenyapkan pasukan VUDO.

Iron Mask : Boleh juga! Sebenarnya saya juga pengen gitu tapi bentar batagornya keburu dingin! Pertarungan kita belum selesai!

Kemudian dua orang pasukan VUDO datang lalu membawa Randy untuk mendekat ke Iron Mask. Keluar sebuah cahaya biru yang kemudian menghilangkan Iron Mask, pasukanya dan juga Randy. Sekarang hanya tinggal Budi Satria Garuda sendirian.

Kru Parodi dengan cepat memasang background putih lagi. Mikel Teti kemudian masuk set dan Budi Satria Garuda kembali ke wujud aslinya.

Budi : Mikel Teti, siapa yang menyerangku tadi?

Mikel Teti : Dia adalah topeng besi atau Iron Mask. Panglima tertinggi di Kerajaan VUDO  yang terkenal doyan batagor dan ngupil.

Budi : Lalu bagaimana caranya supaya aku bisa mengalahkan tuh besi berjalan supaya bisa menyelamatkan Kak Randy?

Mikel Teti : Senjata terpenting ada di... Bogor.

Jeremy Teti : “Di Bogor, di Bogor… gor… gor”

Mikel Teti : “Dari Bogor kita menuju ke Cilegon”

Narrator #Putra : “Ini beneran, gue sudah gak tahan pengen mukulin orang”

Narrator #Aziz : “Kali ini gue ikutan Bro”

Kru : “Maaf, Mas. Hehehe… salah masuk studio kayaknya” *menyingkirkan Mas Jeremy dari set*

Budi : *Melamun, nyimpan Photopack Cindy* “Oke, udah kelar. Lanjut”

Mikel Teti :”Ah, sampai mana tadi? Oh iya, sampe Bogor. Ah, maksud gue, senjata terpenting ada di gigi itu! Ada banyak rahasia yang harus kamu pelajari dari gigi itu...

Budi : Ooooh....

******

Kita beralih ke sebuah rumah. Entah ini rumahnya siapa. Yang jelas rumah ini hanya sekedar penunjang parodi.

*Rumah samping kost-an Aziz*

Di dalam rumah itu, Cindy sedang menangis karena Kakaknya hilang. Dia sedang bingung memikirkan apa yang diinginkan monster-monster (pasukan VUDO) itu.

Narrator #Aziz : “Loh, kok Cindy?”

Stella Cornelia : “Ya iya, lah… kan aku gak ikutan parodi ini. Aku di sini aja, di sebelah kamu. Hihihihi”

Narrator #Aziz : *Senyum jahanam*

Semua pemeran dan kru parodi : “………”

Yupia (Kru – Make up) : Udah, udah... Jangan nangis Cindy. Nanti aku beliin kamu sendok

Cindy : Bukanya kamu kru parodi? Paman aku mana?”

Yupia : Iya, bentar... *Siram muka Cindy pake air*

Cindy : Heeeh!

Yupia : Air matanya kurang! Saya di sini cuma jadi pemeran pengganti Om kamu untuk sementara aja kok. Saya sendiri gak setuju tapi berhubung nanti dapet bayaran tambahan jadi... yah saya mau aja.

*Cindy dan Paman*
*Yupia panik*

Budi tiba-tiba masuk dengan muka yang babak belur. Sayangnya, tidak ada seorang pun yang perduli dengan mukanya yang hancur akibat baku pukul dengan Iron Mask. Budi merasa tidak tega melihat Cindy menangis sendirian, jadi dia duduk di samping Cindy.

Cindy : Kak Budi... Kak Randy mana? *Menangis*

Budi : ...... *Memeluk Cindy*

Cindy : Apa yang diinginkan monster-monster itu?

Budi : .......

Cindy : Jawab Kak! Kok diem aja?

Budi : Di naskah gak ada tulisanya!

Narrator #Putra : “Ntar, lagi diprint”

Budi, Cindy : “….”

Budi pergi masuk ke dalam kamarnya karena dia tahu bahwa Cindy perlu sedikit waktu untuk sendirian. Kami akan memutar sedikit rekaman sebagai tanda kalau Budi mengingat sesuatu.

[Rekaman]
Budi : Kalau keluargaku terancam karena tugas ini... aku tidak mau menjadi Satria Garuda!”

Mikel Teti : Bukan hanya keluarga kamu yang terancam. Keselamatan seluruh dunia juga terancam! Rasputin tidak akan berpikir panjang atau 2x untuk lukai siapapun

Budi : Tidak pernah berpikir panjang atau 2x ? Berarti otaknya pendek ya?

Mikel Teti : Bisa dibilang begitu...
[Akhir dari rekaman]

*******

Budi telah bertekad untuk menemukan Randy. Dia berpatroli mengelilingi Jakarta dengan motor. Dia berhenti di sebuah tempat yang bisa dikatakan lumayan bagus untuk adengan berkelahi. Budi dapat merasakan keberadaan pasukan VUDO. Dengan hati-hati dia menyelinap masuk.

*Pasukan VUDO. Jengglot yang modern*

Budi sangat ingin menyelamatkan Randy, karenanya Budi malah terlibat aksi berkelahi dengan beberapa pasukan VUDO. Ketika sementara berkelahi dengan pasukan VUDO, Budi melihat Randy yang ditahan dengan rantai.

Budi : Kak Randy! Bertahanlah!

Randy : *Di atas odong-odong* “Oke!”

Budi malah kena pukulan dari pasukan VUDO. Budi merasa emosi, kemudian berubah menjadi Budi Satria Garuda dan berkelahi dengan pasukan VUDO (lagi).

Setelah mengalahkan pasukan VUDO, Budi Satria Garuda segera menyelamatkan Randy. Randy melihat Budi Satria Garuda dari ujung kaki hingga kepala. Bingung mau ngomong apa.

Budi Satria G : Kak Randy gak apa-apa?

Randy : “GUE MASIH PENGEN NAIK ODONG-ODONG!”

Belum sempat Randy naik odong-odong lagi, Iron Mask muncul. Tentu saja, dia sedang ngupil karena itulah hobinya.

Iron Mask : ELU LAGI?!

Budi Satria G : Itu dialog gue!!

Iron Mask : Cih, bersiaplah untuk ku hancurkan!

Terjadi pertarungan sengit antara Budi Satria Garuda dan Iron Mask. Pertarungan kali ini seimbang. Setiap kali Budi Satria Garuda menyerang, Iron Mask terluka. Begitu pula sebaliknya.

Mikel Teti (via telepati) : Budi! Ini saatnya untuk menggunakan Kipas Angin!

Yupia : “Kipas gue!”

Narrator #Aziz : “Diam! Gaji kamu nambah.”

Yupia : *Senyum jahanam*

Tibat-tiba Budi Satria Garuda mendapatkan senjata baru yang bernama Kipas Angin. Iron Mask terkejut melihat senjata baru itu tapi dia tetap menyerang.

*Kipas Angin*

Dengan senjata baru itu, Budi dengan gampang bisa mengalahkan Iron Mask. Terjadi ledakan yang menandakan bahwa Iron Mask berhasil dikalahkan.

Kita beralih ke kapal VUDO yang sedang melayang...

Iron Mask rupanya berhasil kabur. Dia kelihatan sangat kesal (meskipun ekspresi wajahnya selalu sama setiap saat).

Iron Mask : Kurang ajar kau Budi! Urusan kita belum berakhir!

Rasputin (Holografik) : Yo!

Iron Mask : “Ah, Yang Mulia! *Berlutut*

Rasputin (Holografik) : Masa berurusan dengan seorang manusia Bumi saja gak bisa?! Gimana bola ping pong saya yang hilang 3 tahun lalu? Sudah ketemu belum?

Iron Mask : Mohon ampun Yang Mulia! Hamba gagal!

Rasputin (Holografik) : Parah kamu. Buat apa kamu jadi panglima ha?!

Iron Mask : “Sebagai gantinya, saya akan membelikan sendok!”

Narrator #Putra : “Kampret! Kita kehabisan sendok!”

Narrator #Aziz : *Memanggil kru* “Pergi ke Indomerit, trus beli sendok banyak-banyak. Ini name tag saya, lumayan bisa dapat diskon”

Rasputin (Holografik) : Pokoknya saya enggak mau tau! Semua makhluk kan berada pada kendalimu. Gunakan mereka jika kau perlu! Terus, Mikel Teti... Kamu harus tangkap dia!

Iron Mask : Siap! Hamba segera melaksanakanya!

Kita beralih ke Budi Satria Garuda yang sudah berubah jadi manusia biasa dan sekarang sudah ada pada area syuting yang dipasang background putih.

Budi : Mikel Teti!

Mikel Teti : Muncul lagi…. Kangen, ya?

Budi : Enggak, saya cuma gak sanggup menjalani semua ini! Saya gak bisa menyelamatkan semua orang!

Mikel Teti : Kerajaan VUDO tidak akan menarik mundur seranganya

Budi : “Saya tahu! Tapi saya gak pernah minta tanggung jawab sebesar ini! Saya gak mungkin bisa menyelamatkan semua orang!

Mikel Teti : Ini takdir kamu! Waktu kamu sudah habis!”

Budi : “Pasti basi…”

Mikel Teti : “DEMII GIGIII”

Budi : “Tuh kan, basi..............

Narrator #Aziz : “Oke, cukup. Buruan balikin Gigi itu ke pemiliknya”

Seorang Kakek : “Makasih, Cu…. Semoga berkah”

Seluruh pemain dan kru parodi : “Amin…” *Selametan*

Bersambung
**********

Thanks to @kresbay010695 karena sudah mengupload videonya! Tanpa videonya, screenshotnya tidak akan ada di situ!

Episode sebelumnya bisa dibaca di sini atau di Blog Aziz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar