Jumat, 19 Juli 2013

Zano & Kawanan : Mengejar Impian Part-6

    Zano & Kawanan : Mengejar Impian adalah sebuah cerita dari title "Zano & Kawanan" buatan Leaper. Entah apa yang memotivasi Leaper untuk menulis cerita ini.

Part sebelumnya,  Zano sudah menemukan seorang pelatih. Namanya Silvia. Salah satu teman Screamer. Kini waktunya untuk bekerja keras!

Happy Reading!




*******
Zano & Kawanan
Mengejar Impian
Part-6
Awal dari kerja keras

  Bertahun-tahun sudah berlalu semenjak latihan dimulai. Haha, becanda. Sebenarnya baru seminggu aja kok semenjak latihan dimulai. Sesil dan para cewek benar-benar sibuk.

Jujur gue sendiri gak nyangka kalo latihan yang dilakukan oleh Sesil dan para cewek itu benar-benar berat. Pergi pagi-pagi dan pulang tengah malam. Sesil bahkan sering ketiduran waktu dia sedang di sekolah atau sedang mengerjakan PR di rumah.

Gue sendiri gak tega melihatnya tapi Sesil punya semangat yang tinggi... Mungkin terlalu tinggi. Gue rasa mungkin itu yang membuatnya tetap tegar.

  Hari ini gue, Anton dan Andi sedang duduk di pos ronda. Kami bertiga membicarakan banyak hal (yang gak penting) seperti mengapa Superman selalu memakai celana dalam di luar dan ayam-telur mana yang ada duluan.

  "Eh, para cewek itu latihan dimana ya?" tanya Anton
  "Gak tau... Lu tau Zan?" tanya Andi
  "Mana gue tau!" jawab gue
  "Berarti yang tau cuma Screamer doang ya?" Anton mengelus dagunya... Udah mirip Arya Wiguna aja nih anak
  "Kalo gitu, ayo kita cari Screamer!" ajak Andi sambil berdiri di atas pos ronda
  "Memangnya lu tau mau nyari tuh makhluk di mana?" tanya Anton

Sekali lagi, memang Screamer adalah orang yang paling sulit untuk dicari. Anehnya malah dia yang paling gampang menemukan orang yang mencari dia. Gue sendiri curiga jangan-jangan dia itu bukan manusia.

  "Mencariku? Trio mayat?"

Gue, Anton dan Andi spontan menoleh ke belakang. Astaga! Irwan Syah! Eh bukan! Screamer! Sejak kapan tuh makhluk astral ada di situ?! Gue kayaknya udah kena serangan jantung.... dalam waktu yang singkat.

  "Oi Mer! Setidaknya berhenti muncul tiba-tiba napa?!" kata Anton
  "Mari kuantar kalian ke tempat latihan mereka" balas Screamer
  "Lu tau tempatnya?"
  "Kalaupun aku tidak tau, aku bisa menemukan tempatnya" jawab Screamer
  "Apa?!" gue kaget
  "Apaa?!" Andi juga ikut-ikutan kaget
  "Apaaa?!" Anton juga kaget
  "Heh! Berhenti meniru gue!"

Gue, Andi dan Anton mengikuti Screamer. Sekilas, gue tiba-tiba pengen akting kayak Unyil. Andi yang jadi si bapak-bapak, Anton jadi yang cewek dan Screamer... Berhubung gak ada karakter yang cocok, mending dia tetep begitu aja deh.

  Kami sudah mendaki gunung, lewati lembah, menyebrangi sungai yang mengalir deras, menyusup melewati penjaga perbatasan desa Konoha, dan akhirnya berhasil melewati sebuah hutan angker. Hahaha, becanda... Kita cuma berjalan ke sebuah gedung di kota kok... Tapi capek! Screamer kampret, kagak bilang kalau tujuanya bisa sejauh ini.

Kami memasuki gedung itu... Tanpa mengetuk pintu. Sebetulnya bakal lebih keren kalo kita langsung mendobrak pintunya lalu berteriak "Dipilih,dipilih,dipilih".

Sekarang gue di dalam... Ruanganya luas, lantainya bersih, adem, dan ada cermin sepanjang tembok. Tapi yang ada di situ hanya Sesil yang sedang ketiduran di lantai. Gue melihat sekeliling, Memang ada barang-barang milik cewek yang lain... Eh... Mengerikan.

  "Sebelum kalian masuk lebih dalam... Lepaskan alas kaki kalian dulu" kata Screamer

Gue sendirian melepaskan sendal jepit (bekas) yang gue pake. Lalu berlari menghampiri Sesil. Syukurlah, mukanya gak pucat. Gue sampe pikiran negatif tadi...

  "Ses?" bisik gue
  "Hm..." Sesil membuka matanya. "Kakak?"
  "Hey jagoan" sapa gue. "Yang lain mana? Kok cuma Sesil sendirian?"
  "Lagi pergi makan. Sesil udah makan tadi jadi Sesil nungguin mereka di sini. Tapi ketiduran" jawab Sesil.
  "Ugh... Gimana kalo ada orang jahat yang tiba-tiba masuk?" keluh gue
  "Tenang aja Kak... Sesil kan lincah!"


Gue melihat ke belakang. Tampangnya Andi dan Anton jadi suram. Mungkin mereka mengira akan melihat presiden Russia di sini lalu foto bareng dengan mereka.

  "Kalo Kak Andi pasti cariin Kak Stella, kalo Kak Anton pasti cari Kak Novi... Tapi Kak Screamer cari siapa?" tanya Sesil
  "Aku hanya mengantarkan trio mayat ini" jawab Screamer sambil pergi keluar
  "Ah... Percuma... Adik gue gak ada di sini" keluh Andi sambil pergi mengikuti Screamer
  "Pacar gue juga gak ada" keluh Anton

  Gue jadi merasa kasihan dengan mereka berdua. Capek-capek datang tapi gak ketemu orang yang dicari. Sayang mereka gak sabar untuk menunggu. Tapi mereka berdua masih beruntung... Meskipun mereka berdua haus perhatian dari yang dicari mereka, setidaknya mereka bisa masak. Nah, gue?!

Gue itu orang yang tidak bersahabat dengan memasak. Air saja bisa hangus kalo gue yang masak. Sebenarnya bisa aja sih makan di warung yang lokasinya ada di dekat kota... Tapi gue bakal mati kelaparan sebelum sampai di warung. Jadi gue hanya makan masakan gosong buatan gue sendiri.

  "Eh, Zano ada di sini rupanya?"

  Gue noleh ke belakang. Ternyata bukan Syahrini. Itu adalah pacarnya Anton. Haha! Anton bakal nyesel karena dia udah keburu pulang tadi!

  "Nov, tadi Anton cariin tuh... Kayaknya dia keburu pulang" sapa gue
  "Biarin" jawab Novi
  "Hah?! Lu gak mau kejar dia? Kali aja dia belum terlalu jauh"
  "Dia itu tipe pejalan yang cepat" Novi duduk di samping Sesil
  "Jadi gimana tadi latihannya?" tanya gue
  "Lumayan. Diantara semua, Sesil punya semangat yang paling tinggi!" puji Novi
  "Tapi masih banyak gerakan yang salah..."

Tak lama kemudian, Hiromi dan Silvia masuk. Oke... Gua adalah satu-satunya laki-laki yang tersisa di sini.

  "Oh, Zano ada di sini?" sapa Silvia
  "Enggak, gue ada di konser dangdut kampung sebelah" balas gue ngasal
  "Zano-kun tadi dicari-cari Stella lho" kata Hiromi
  "Dalam rangka apa?" tanya gue

Hiromi mengangkat bahu pertanda bahwa dia ingin nonton konser dangdut.. Eh, maksud gue pertanda dia gak tau. Gue sendiri gak tau kenapa, tapi gue langsung spontan berlari ke pintu mirip orang yang kebelet. Saat gue ada tepat di depan pintu... Tiba-tiba pintu itu terbuka dan....

BRUAK!

  "Aiyeeee!" Kepala gue kejedos pintu
  "Ah! Kang maaf!" Stella langsung mengelus kepala gue
  "Urgh.... Setidaknya kalau buka pintu pelan dikit kek Neng"
  "Ahaha, maaf. Tadi ketemu Screamer, Anton sama Kak Andi. Jadi Neng yakin Akang pasti mampir ke sini"
  "Cukup pacarannya, kita harus mulai latihan lagi" kata Silvia
  "Kita tidak pacaran!" bantah gue dan Stella... Kompak...

  Para cewek mulai latihan lagi. Gue membatalkan niat gue untuk keluar. Gue mau memperhatikan mereka. Bukan karena mereka cantik-cantik semua atau gue ini modus. Gue hanya penasaran dengan latihan macam apa yang mereka lalui.

Wew.... Mereka sudah memakai istilah-istilah yang gue benar-benar gak ngerti. Mereka mulai dance. Gue sendiri bingung mau ngejelasinya gimana... Pokoknya gue sama sekali gak ngerti dan ingin pergi untuk demo tentang kenaikan harga sarang tomcat.

Berkali-kali mereka jatuh-bangun karena latihan. Ya, karena latihan bukan karena menungguku! Meskipun gue hanya duduk diam di belakang seperti tukang bakso yang lagi jagain jemuran tetangga sebelah, gue mengerti betapa keras latihan mereka.

Gue gak tau berapa lama gue menunggu. Akhirnya mereka selesai latihan juga. Sesil kelihatan terlalu capek. Gue gendong aja tuh anak.

  "Eh... Kak?"
  "Napa Ses?"
  "Itu... Malu dilihatin orang" bisik Sesil
  "Mereka tau apa? Apapun yang kita lakukan. Yang namanya manusia akan tetap mengatakan yang tidak-tidak. Jadi Kakak harap Sesil bisa berpegang teguh pada prinsip tersendiri." jawab gue
  "Eh... Kang..." bisik Stella
  "Apa? Mau digendong juga?" ledek gue
  "Ah!" pipi Stella mendadak merah. "B-B-Bukan... Sesil udah ketiduran"

Gue menoleh ke samping belakang kanan. Sesil udah ketiduran... Cepet banget nih anak tidurnya... Apa tadi dia mendengarkan kata-kata gue? Ah sudahlah, gue bisa mengatakan hal-hal kayak gitu lain kali. Untuk sekarang... Biarkan dia istirahat.

  "Oh iya... Hari lombanya kapan?" tanya Novi
  "Eh.... Minggu depan" jawab gue
  "Haah... Kira-kira bisa enggak ya?" keluh Novi

Gue kayaknya melupakan sesuatu... Tapi apa? Ehm.... Memang gue hari enggak mandi sih... Sama dengan para cewek ini. Oh tunggu... Itu dia! Gue lupa makan! Gue heran kenapa gue enggak sekarat karena perut gue udah goyang itik. Ah, yang penting gue harus membawa Sesil pulang. Masalah makanan bisa gue atasi.


Bersambung
***********

  Part selanjutnya, Beberapa hari lagi perlombaan akan dimulai. Sementara gerakan dari kelompok dance Sesil masih banyak salah. Apakah mereka bisa menampilkan yang terbaik sementara waktu semakin sempit?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar